ECONOMICS

Selain Merger Pelindo, Berikut Strategi Kemenhub Tekan Biaya Logistik Nasional 

Azfar Muhammad 24/11/2021 09:44 WIB

Berikut strategi yang dilakukan Kemenhub untuk menekan biaya logistik.

Selain Merger Pelindo, Berikut Strategi Kemenhub Tekan Biaya Logistik Nasional  (Dok.MNC Media)

IDXChannelKementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama pemangku kepentingan terkait terus berupaya menekan biaya logistik nasional termasuk pengoptimalisasian mergernya pelabuhan Indonesia (PELINDO). 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan biaya logistik harus terus ditekan agar Indonesia bisa berdaya saing. Terlebih, dilihat dari kondisi makro dan infrastruktur Indonesia dari 2015 sampai dengan 2018, terjadi peningkatan secara signifikan terutama pada bidang infrastruktur dan logistik.

“Hal tersebut menujukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing global yang semakin meningkat, ditandai dengan adanya pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan,” ujar Menhub Budi  Karya dalam  kegiatan diskusi dengan tema “Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0”, Dikutip Rabu (24/11/2021).

Penggabungan Pelindo yang sudah dilakukan menjadi salah satu upaya yang dapat menurunkan biaya logistik nasional dan memperbaiki Indeks Logistik Nasional.

"Selain itu beberapa upaya juga yang telah dilakukan Kemenhub untuk menurunkan biaya logistik yaitu menetapkan arah kebijakan pembangunan bidang transportasi laut tahun 2020-2024 untuk mendukung konektivitas maritim nasional," ujarnya. 

Pertama, kemenhyb berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga melalui pembentukan National Logistic Ecosystem (NLE), sehingga proses logistik menjadi lebih efisien dan terintegrasi.

“Kedua, digitalisasi layanan kepelabuhanan, baik itu digitalisasi perizinan, pelayanan, seperti: SIMLALA, SITOLAUT, dan Inaportnet, yang telah dimanfaatkan oleh 54 pelabuhan,” urainya. 

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, saat ini terdapat 636 pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan laut. Ditambah dengan 57 terminal yang merupakan bagian dari pelabuhan, serta 1.321 rencana lokasi pelabuhan. 

“Kami terus berupaya untuk menurunkan waktu dwelling time, meningkatkan standarisasi kinerja dan juga melakukan pengelolaan pelabuhan secara terpadu,” jelasnya. 

(IND) 

SHARE