ECONOMICS

Selandia Baru Resesi, Suku Bunga Tinggi Tekan Ekonomi

Wahyu Dwi Anggoro 21/03/2024 09:57 WIB

Perekonomian Selandia Baru secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal IV-2023. Negara Oseania tersebut jatuh ke dalam jurang resesi.

Selandia Baru Resesi, Suku Bunga Tinggi Tekan Ekonomi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perekonomian Selandia Baru secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal IV-2023. Negara Oseania tersebut jatuh ke dalam jurang resesi.

Menurut data yang dirilis pemerintah pada Kamis (21/3/2024), produk domestik bruto (PDB) turun 0,1% pada periode Oktober-Desember 2023 setelah turun 0,3% di triwulan sebelumnya.

“Kejutan penurunan PDB membuat pemangkasan suku bunga acuan kemungkinan terjadi lebih cepat,” kata Nathaniel Keall, ekonom di ASB Bank di Auckland, dilansir dari Reuters.

“Kami memperkirakan pemotongan dimulai paruh kedua 2024," lanjutnya.

Perekonomian Selandia Baru menghadapi resesi double-dip akibat tren pengetatan kebijakan moneter secara global dalam beberapa tahun ke belakang. Negeri Kiwi itu sempat jatuh ke jurang resesi mulai akhir 2022 hingga awal 2023.

Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) telah mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,5% sejak Mei 2023.Bulan lalu, RBNZ mengisyaratkan pihaknya tidak berniat menurunkan suku bunga hingga 2025 dengan alasan rekor imigrasi dan inflasi inti yang membandel. 

Namun, data terbaru ini mungkin mengubah pandangan itu. Sejumlah pihak memperkirakan bank sentral kemungkinan memangkas suku bunga pada akhir 2024. (WHY)

SHARE