ECONOMICS

Sempat Mangkrak dari 2014, Menteri Trenggono Optimis Pelabuhan Benjina Bisa Genjot Ekonomi Maluku

Azfar Muhammad 30/11/2021 14:06 WIB

Kementerian KKP mendukung  beroperasinya kembali pelabuhan Benjina yang berada di Kepulauan Aru, Maluku yang sempat mangrak dari 2014.

Sempat Mangkrak dari 2014, Menteri Trenggono Optimis Pelabuhan Benjina Bisa Genjot Ekonomi Maluku (Dok.Ist)

IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian  Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung  pelabuhan Benjina yang berada di Kepulauan Aru, Maluku untuk kembali beroperasi pasca tutup  dan mangkraknya pelabuhan sejak 2014.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimis dan menjkai  hal tersebut sebagai langkah  untuk menggenjot geliat ekonomi di sektor perikanan di Maluku serta mendukung implementasi penerapan kebijakan penangkapan terukur

"Sebagai langkah  untuk menggenjot geliat perikanan di Maluku serta mendukung implementasi penerapan kebijakan penangkapan terukur. Persiapkan dengan baik agar 2022  pelabuhan ini dapat segera dioperasikan dan roda perekonomian  setempat bergerak," ujar Menteri Trenggono dalam keterangan resmi yang diterima MPI, Selasa (30/11/2021). 

Dengan  Kembali beroperasinya Pelabuhan Perikanan Benjina dianggap penting untuk mendukung mata pencaharian masyarakat sekitar sebagai nelayan. Pelabuhan Benjina memiliki dermaga dengan kapasitas tampung hingga 100 kapal dengan panjang dermaga hingga 62 meter.

"Tenaga ABK harus dari nelayan lokal. Selain nilai tukar meningkat, lalu kita arahkan mereka juga ke budidaya. Maka mereka akan lebih sejahtera," tegas Menteri Trenggono.

Seiring rencana kembali beroperasinya pelabuhan perikanan ini, kapal-kapal yang sudah lama bersandar dan mengalami kerusakan tengah dalam perbaikan. Total ada 36 kapal yang diperbaiki di Ambon.

Menteri Trenggono menjelaskan, keberadaan pelabuhan ini sekaligus dapat mendukung implementasi kebijakan penangkapan terukur yang mulai diberlakukan awal tahun 2022 dan program Maluku Lumbung Ikan Nasional (LIN).

Melalui kebijakan penangkapan terukur, pendaratan ikan harus dilakukan di pelabuhan yang tidak jauh dari area penangkapan, agar tercipta distribusi ekonomi ke daerah sehingga tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.

"Ini bisa menjadi momentum untuk menghidupkan kembali roda ekonomi. Kalau ekonomi bergerak suppliernya kan banyak juga untuk masyarakat sekitar," pungkasnya. 

(IND) 

SHARE