ECONOMICS

Setoran Hulu Migas ke Negara Juni 2022 Tembus  Rp140 Triliun

Rizky Fauzan 15/07/2022 18:05 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat penerimaan negara hulu migas sudah mencapai USD9,7 miliar.

Setoran Hulu Migas ke Negara Juni 2022 Tembus  Rp140 Triliun (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat penerimaan negara hulu migas sudah mencapai USD9,7 miliar atau setara dengan Rp140 triliun hingga Juni 2022.

Realisasi penerimaan ini mencapai 97,3% dari target penerimaan negara pada APBN 2022 yang ditetapkan sebesar USD9,95 miliar. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan harga minyak dunia yang tinggi disertai efisiensi hulu migas telah memberikan dampak positif bagi penerimaan negara.

"Industri hulu migas tetap mampu memberikan penerimaan negara yang optimal dan menjadi katalisator bagi pembangunan nasional dan menjaga keberlanjutan usaha industri penunjang nasional”, kata Dwi pada konferensi pers capaian dan kinerja hulu migas di Jakarta, Jumat (15/7/2022). 

Untuk realisasi produksi dan lifting masih lebih rendah dibandingkan target APBN, salah satu sebabnya adalah karena adanya unplanned shutdown dan mundurnya penyelesaian proyek strategis nasional hulu migas yaitu Jambaran Tiung Biru dan Tangguh Train 3 yang telah dimasukkan dalam  perhitungan pada penyusunan target lifting di APBN 2022. 

Program pengeboran sumur pengembangan yang masif dilakukan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di luar EMCL, telah mampu menunjukkan hasil positif dengan mampu menaha laju penurunan produksi dan saat ini pada fase produksi yang meningkat.

“Kami juga terus berupaya dapat menyelesaikan proyek hulu migas nasional, termasuk proyek strategis nasional sektor hulu migas. Hingga Semester Pertama 2022 sebanyak 6 proyek hulu migas sudah bisa diselesaikan dari target 12 proyek di tahun ini. Untuk proyek strategis nasional hulu migas yang akan onstream di tahun 2022 adalah Jambaran Tiung Biru (JTB). Karena itu sisa tahun 2022, akan terjadi tren peningkatan produksi dan lifting migas nasional," ujarnya.

Ada beberapa aktivitas utama hulu migas di kuartal kedua 2022 sudah melampaui capaian pada periode yang sama tahun 2021. Semisal pada pengeboran sumur eksplorasi yang sampai Semester Pertama 2022 sudah mencapai 16 sumur atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebanyak 13 sumur atau lebih tinggi 23%. 

Begitupula pada kegiatan pengeboran sumur pengembangan yang mencapai 348 sumur atau lebih tinggi 87% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2021 sebanyak 186 sumur.

"SKK Migas terus melakukan koordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dengan melakukan akselerasi investasi dan pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi maupun sumur pengembangan," tambah dia.

Dwi mengutarakan optimismenya terkait upaya-upaya penemuan cadangan migas melalui pengeboran sumur eksplorasi. Keyakinan ini didukung oleh success ratio pengeboran sumur eksplorasi di Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir mencatatkan keberhasilan yang tinggi dan diatas keberhasilan pengeboran eksplorasi dunia. 

Dari 4 sumur eksplorasi yang sudah selesai di tajak hingga Semester Pertama 2022, sebanyak 3 sumur menghasilkan discovery dan 1 sumur tidak ada discovery atau success ratio mencapai 75%. 
Pada 2021 success ratio pengeboran sumur eksplorasi di Indonesia mencapai 55% dan adapun global success ratio tahun 2021 mencapai  rata-rata dunia saat itu success ratio sebesar 23,8%.

(DES)

SHARE