sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas Tembus Rp62 T di Kuartal I 2022

Economics editor Athika Rahma
22/04/2022 17:25 WIB
SKK Migas catat penerimaan negara di sektor hulu migas hingga kuartal I 2022 mencapai USD 4,36 miliar atau Rp 62 triliun. 
Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas Tembus Rp62 T di Kuartal I 2022 (Dok.MNC)
Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas Tembus Rp62 T di Kuartal I 2022 (Dok.MNC)

IDXChannel - SKK Migas mencatat penerimaan negara di sektor hulu migas hingga kuartal I 2022 mencapai USD 4,36 miliar atau Rp 62 triliun. 

Kepala SKK Migas mengatakan, hal ini setara dengan 44% dari target yang ditetapkan untuk tahun ini yaitu USD 9,95 miliar. Menurut Dwi, tingginya penerimaan negara ini disebabkan harga minyak yang masih melambung. 

"Harga minyak dunia yang tinggi sampai triwulan pertama 2022 telah memberikan dampak positif bagi penerimaan negara dari sektor hulu migas," ujar Dwi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Selain faktor harga minyak dunia, penerimaan negara yang optimal dikontribusikan pula dari pembelanjaan barang/jasa dan kegiatan operasional lainnya yang dapat dilakukan secara efisien oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS). 

Adapun realisasi cost recovery sampai triwulan pertama 2022 mencapai USD 1,39 miliar atau saat ini terealisasi 16% dari alokasi cost recovery yang mencapai USD 8,65 miliar.

Dwi mengatakan, meskipun harga minyak dunia naik, pihaknya masih bisa melakukan efisiensi biaya operasional di beberapa lini. 

"Seperti pengadaan rig pengeboran secara bersama dengan kontrak farm in, mengurangi inventory peralatan dengan melakukan sinkronisasi kebutuhan setiap KKKS yang telah memberikan hasil yang positif, yaitu biaya yang efisien”, katanya. 

Lebih lanjut Dwi menyampaikan, secara keseluruhan hasil penjualan minyak dan gas yang mencapai USD 9,42 miliar. Dari jumlah tersebut distribusi penerimaan untuk negara mencapai USD 4,36 miliar atau sebesar 46,3%, bagian KKKS sebesar USD 3,36 miliar atau sebesar 38,9%, sedangkan sisanya adalah cost recovery sebesar USD  miliar atau sebesar 14,8%. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement