IDXChannel - Konflik Rusia-Ukraina berimbas kepada melonjaknya harga minmyak mentah dan gas dunia. Alhasil, pemerintah pun harus merogoh kocek lebih untuk subsidi dua komoditas, yakni BBM dan LPG.
Menurut menteri keuangan Sri Mulyani, pengeluaran untuk subsidi BBM dan LPG pada kuartal pertama tahun ini melonjak hingga dua kali lipat lebih dibanding periode sama 2021 lalu.
Realisasi subsidi BBM capai Rp3,2 triliun dibandingkan tahun lalu hanya Rp1,3 triliun, kondisi serupa juga turut dialami subsidi untuk LPG, di mana hingga Maret 2021 jumlahnya hanya sebesar Rp10,2 triliun. Untuk tahun ini angka subsidinya sudah mencapai Rp21,6 triliun.
"Subsidi realisasi tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, dan mengalami lonjakan yang sangat signifikan," ujar Menteri Keuangan,Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip dari program 1st Session Closing IDX Channel, Kamis (21/04/2022).
Pemerintah disarankan untuk memberikan subsidi energi seperti bahan bakar minyak (BBM) secara langsung ke masyarakat secara individu atau rumah tangga dibandingkan lewat komoditas. Subsidi yang diberikan bisa dalam bentuk kartu atau voucher.