Sharp Resmikan Pabrik Baru Senilai Rp582 Miliar di Karawang
Sharp Electronics Indonesia meresmikan pabrik produk AC di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang,
IDXChannel - PT Sharp Electronics Indonesia meresmikan pabrik produk penyejuk udara (AC) di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat. Nilai investasi pabrik ini mencapai Rp582 miliar.
Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka mengungkapkan, tingginya permintaan akan produk penyejuk udara di Indonesia tidak terlepas dari posisi geografis Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa.
Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki iklim tropis, di mana matahari terus bersinar sepanjang tahun dengan suhu yang relatif tinggi.
"Saat ini Sharp menempati posisi pertama di pasar AC Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 24%," kata Shinji dalam keterangan tertulis, Kamis (24/8/2023).
Dia menuturkan, pabrik tersebut Memiliki kapasitas produksi sekitar 900 ribu unit per tahun untuk tahun pertama, Kapasitas produksi akan terus bertambah sejalan dengan perkembangan bisnis hingga 1,2 juta unit per tahun.
"Kami optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar menjadi 30%," ujarnya.
Sharp berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat direfleksikan melalui pengoperasian pabrik barunya. Sharp akan menyerap tenaga kerja baru yang akan di tempatkan pada posisi produksi, distribusi hingga purna jual.
Sharp juga memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjadi mitra sebagai pemasok suku cadang maupun kanal penjualan.
“Saat ini Sharp Indonesia telah memperkerjakan sebanyak 700 karyawan dan kemungkinan akan terus bertambah serta menggunakan 60% komponen lokal yang berasal dari 30 suplier,” tutur Teraoka.
Dalam pembukaan pabrik baru tersebut, hadir Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Taufik Bawazier.
Dalam sambutannya, Taufik menyampaikan bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) masih berkontribusi paling besar pada realisasi semester ini, yaitu mencapai Rp 363,3 triliun, atau tumbuh 53,5% secara tahunan (yoy).
Menurutnya, kepercayaan investor, baik dari dalam dan luar negeri terhadap kebijakan pemerintah di bidang investasi, maupun iklim industri, menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan realisasi investasi di Indonesia.
"Harapannya dengan semakin lengkapnya struktur industri elektronik baik hilir maupun komponen di dalam negeri, hal ini mampu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi produk elektronika yang dapat menyuplai kebutuhan baik di dalam negeri maupun pasar internasional," tuturnya.
(RNA)