ECONOMICS

Shinta W Kamdani Terpilih Jadi Ketum Apindo 2023-2028

Advenia Elisabeth/MPI 15/06/2023 19:44 WIB

Shinta W Kamdani terpilih sebagai Ketua Umum perempuan pertama di organisasi yang sudah berusia 71 tahun ini.

Shinta W Kamdani Terpilih Jadi Ketum Apindo 2023-2028. Foto: MNC Media.

IDXChannel- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengumumkan struktur kepengurusan untuk periode lima tahun ke depan atau periode 2023-2028. Shinta W Kamdani terpilih sebagai Ketua Umum perempuan pertama di organisasi yang sudah berusia 71 tahun ini.

Shinta bersyukur sekaligus meminta dukungan kepada Dewan Penasehat Apindo agar bisa mengemban tanggung jawab besar yang baru saja diterimanya. 

Shinta menyebut, program unggulan yang akan dia jalankan pada masa jabatannya yaitu isu roadmap perekonomian, pengarusutamaan sertifikasi HR-IR, UMKM Merdeka, serta pengentasan stunting. 

"Amanah ini bagi saya adalah kepercayaan sekaligus tanggung jawab besar," ucap Shita usai pemilihan pengurusan Apindo di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Lebih lanjut dia memaparkan tujuh program kerja dengan empat program aksi unggulan yang akan dijalankan pada periode kepemimpinan baru, di mana Roadmap Perekonomian Apindo 2024-2029 akan menjadi program aksi unggulan yang melanjutkan dan menyempurnakan prioritas rekomendasi kebijakan yang diusung pada periode kepemimpinan sebelumnya. 

Selain itu, Munas XI Apindo juga menghasilkan Rekomendasi Kebijakan bagi pengembangan kerja sama dunia usaha dengan pemerintah, internal organisasi, dan program kerja. 

Adapun delapan butir rekomendasi kebijakan yang dihasilkan, meliputi: 

1) Optimalisasi Modalitas Ekonomi, terdiri atas isu tenaga kerja melalui skilling, up-skilling dan reskilling, pengamanan pasar dalam negeri, dan pemanfaatan dan tata Kelola SDA. 

2) Kesamaan Pandang Tentang Tantangan Ekonomi Global. Apindo memandang dunia usaha Indonesia perlu menyamakan persepsi dalam menghadapi tantangan global yang tentunya akan berimplikasi pula terhadap perkembangan isu ketenagakerjaan nasional. 

3) SDM Berkualitas dan Kebijakan Ketenagakerjaan yang Konsisten, di mana Apindo menyoroti implementasi insentif untuk pengembangan SDM perlu dievaluasi apakah telah mendukung pengembangan SDM serta implementasi UU 11/2020 tentang Cipta Kerja.

4) Ekonomi Inklusif dan Inovatif untuk Bisnis Berkelanjutan dengan keterlibatan Apindo mendorong agar perusahaan menjalankan usaha melalui model bisnis berbasis environmental social governance (ESG).

5) Kebijakan Perdagangan Internasional yang adil, di mana Apindo mengharapkan keterlibatan aktif dalam penyusunan substansi CEPA dan strategi kebijakannya sebagai bagian dari tim perundingan yang mewakili dunia usaha bersama stakeholder lainnya seperti Kadin Indonesia.


6) Roadmap Realistis Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan untuk pencapaian net zero emisi karbon, pengembangan energi hijau melalui energi bersih terbarukan (EBT), simultan dengan roadmap yang terukur untuk phasing-out sumber energi berbasis fosil.

7) Sinergi Dunia Usaha-Pemerintah- Perguruan Tinggi Membangun UKM Naik Kelas. Apindo menekankan pentingnya sinergi dalam mendukung program sinergi dunia pendidikan dengan pengembangan UKM, yang sejalan dengan program pemerintah yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

Rekomendasi kebijakan terakhir.

8) Penguatan Kohesi Sosial dalam Pesta Demokrasi Berkualitas, di mana Apindo mengharapkan semua komponen bangsa mengusung spirit kontestasi politik kebangsaan yang bermartabat dan mencerdaskan, di mana praktek demokrasi yang matang akan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan bangsa dalam segala aspek.

Ketua Umum Apindo periode 2018–2023, Hariyadi B. Sukamdani mengharapkan, dengan terpilihnya Shinta W. Kamdani sebagai Ketua Umum APINDO akan memberi warna baru bagi APINDO dengan pengalaman yang beragam di level global. 

Ia juga menilai, program kerja yang diusung Shinta relevan dengan konteks nasional serta mampu menggerakkan Apindo untuk berperan lebih besar.

“Seluruh program kerja yang diusung dalam periode ini menyentuh isu-isu krusial yang membutuhkan kolaborasi para pemangku kepentingan, khususnya dari sektor usaha, dalam meningkatkan ketahanan ekonomi kita,” ujar Hariyadi. (NIA)

SHARE