ECONOMICS

Siapkan Uang Baru Rp12 Triliun, Bank Indonesia Jatim Buka Layanan Drive Thru

Lukman Hakim 09/04/2022 18:31 WIB

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan uang baru Rp12 triliun untuk kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2022.

Siapkan Uang Baru Rp12 Triliun, Bank Indonesia Jatim Buka Layanan Drive Thru. (Foto: Lukman Hakim/MPI)

IDXChannel - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan uang baru Rp12 triliun untuk kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2022. Tak hanya itu, untuk mempermudah masyarakat, bank sentral ini juga membuka layanan drive thru.

Kepala KPBI Jatim Budi Hanoto mengatakan, penyediaan dana ini merupakan kewajiban Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang kartal yang cukup, pecahan uang yang cukup dan uang yang layak edar bagi masyarakat.

"Untuk memberikan layanan penukaran uang baru kepada masyarakat, BI Jatim menyiapkan banyak skema-skema layanan," katanya dalam kick off layanan penukaran uang di halaman kantor KPBI Jatim, Sabtu (9/4/2022).

Budi menjelaskan, layanan penukaran ada di 290 titik kantor cabang perbankan yang tersebar di Surabaya, Bangkalan, Sumenep, Sampang, Pamekasan, Gresik, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Sidoarjo, Jombang, dan Mojokerto. 

Selain di kantor perbankan, BI Jatim juga menyediakan kas keliling yang ada di Perpustakaan BI di Jalan Mayangkara dan di The Java Bank setiap Senin dan Rabu.

"Untuk akhir pekan Sabtu dan Minggu, kami membuka layanan penukaran uang drive thru. Ada empat titik mobil perbankan untuk penukaran di kantor BI Jatim Jalan Pahlawan itu. Di mana satu titik menyediakan dana Rp500 juta," ujarnya.

Layanan drive thru ini, kata dia, diharapkan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan uang tunai masyarakat Surabaya. Layanan ini menggunakan nomor antrean dan dilayani banyak titik. Sehingga tidak akan terjadi penumpukan. Penukaran di semua titik yang digelar ini maksimal Rp3,8 juta untuk satu orang untuk pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000.

"Kami berharap masyarakat memanfaatkan titik-titik penukaran ini. Itu untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan misalnya uang palsu dan adanya biaya tambahan. Kalau menukar di lokasi resmi BI tidak dikenakan biaya apapun,” tandas Budi. (TYO)

SHARE