ECONOMICS

Siasati Tarif 32 Persen, Kadin Mau Manfaatkan Skema Re-Ekspor ke AS Melalui Timor Leste

Tangguh Yudha 12/07/2025 23:45 WIB

Kadin Indonesia dan Timor Leste membahas peluang kerja sama untuk dapat memanfaatkan tarif ekspor rendah Timor Leste ke Amerika Serikat (AS).

Siasati Tarif 32 Persen, Kadin Mau Manfaatkan Skema Re-Ekspor ke AS Melalui Timor Leste. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Timor Leste membahas peluang kerja sama untuk dapat memanfaatkan tarif ekspor rendah Timor Leste ke Amerika Serikat (AS), termasuk skema re-ekspor dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global.

Wakil Ketua Umum Bidang Diplomasi Multilateral Kadin Indonesia Andi Anzar Cakra Wijaya menilai kerja sama ini dapat menjadi jalan baru untuk perluasan akses produk Indonesia dengan biaya yang lebih kompetitif dengan mengirim produk dari Indonesia ke Timor Leste, lalu diekspor kembali ke AS.

“Kita banyak belajar menjadi saudara (bersama Timor Leste) selama puluhan tahun kemarin dan hari ini kita mendapatkan kesempatan dengan apa yang tadi disampaikan, bahwa tarif Trump yang diterapkan di seluruh dunia ini ya tentunya bisa kita saling manfaatkan jadi peluang. Itulah yang kita sedang jajaki bersama dengan Timor Leste,” ujarnya dalam acara Monthly Economic Diplomacy Meeting di Hotel Aryaduta, Jakarta, dikutip pada Sabtu (12/7/2025).

“Memang sementara ini neraca perdagangan antara Timor Leste dan Indonesia defisit ya, jadi nanti kita perlu, tentunya sebagai tetangga saudara dekat, saudara lama, kita ini harus saling membantu bagaimana neraca perdagangan di antara kedua negara ini bisa minimal mulai mendekati keseimbangan,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri (MCI) Timor Leste Nino Filipus Pereira menyampaikan, negaranya membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memanfaatkan tarif ekspor rendah Timor Leste ke AS, yang hanya sekitar 10 persen.

“Melalui kerja sama ini, kita harap para pengusaha Indonesia dapat memanfaatkan Timor Leste sebagai tempat transit ekspor ke Amerika (Serikat) sehingga sama-sama memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar,” kata Nino.

Selain peluang re-ekspor, Timor Leste juga menyiapkan kerja sama lain di sektor industri, pertanian, perikanan, serta pembangunan kawasan industri baru.

"Kita memiliki peluang sangat besar karena baru mengembangkan kawasan industri. Ini bisa menjadi peluang menarik bagi investor Indonesia,” kata Nino.

Dia menambahkan, Timor Leste juga ingin mulai memasukkan produk-produknya ke pasar Indonesia guna memperkecil defisit perdagangan yang selama ini masih terjadi.

"Walaupun saat ini kita ada defisit perdagangan, tetapi sudah ada keinginan bagaimana Timor Leste dari beberapa produknya bisa masuk juga di pasar Indonesia supaya untuk memperkecil kesenjangan defisit perdagangan kita," katanya.

Lebih lanjut, Ekonom Senior sekaligus Komisaris Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID) Fuad Bawazier mengingatkan pentingnya Indonesia belajar dari pengalaman China, agar tidak hanya menjadi pasar bagi produk asing, tetapi juga mampu tumbuh menjadi negara produsen yang tangguh.

Fuad menyinggung bagaimana China awalnya hanya disiapkan menjadi pasar konsumen, seiring proyeksi Bank Dunia saat itu bahwa abad ke-21 akan menjadi centurinya Asia Pasifik. Namun, China berhasil membalik keadaan.

“Yang dari mulai dipersiapkan sebagai konsumen atau pasar, bisa berubah dirinya menjadi produsen yang handal. Yang tadinya ditertawakan cuma bikin korek api, payung buka-buka, sekarang sudah hebat semua,” ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE