SIG Gandeng Kementerian PUPR Terapkan Konsep Konstruksi Ramah Lingkungan
sinergi SIG-Kementerian PUPR kali ini juga mencakup peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja konstruksi.
IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk atau yang biasa dikenal dengan nama Semen Indonesia Group (SIG) bersinergi bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mendorong penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan.
Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh meningkat pesatnya kebutuhan konstruksi di Indonesia, baik untuk infrastruktur, perumahan dan kawasan, seiring dengan pertumbuhan populasi dan juga arus urbanisasi.
"SIG dan Kementerian PUPR memiliki visi yang sejalan dalam mendorong penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan, sebagai upaya untuk memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan," ujar Direktur Utama SIG, Donny Arsal, dalam keterangan resminya, Kamis (7/4/2022).
Dalam penerapan konsep konstruksi berkelanjutan tersebut, Kementerian PUPR telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis. Salah satunya melalui Instruksi Menteri PUPR No. 4 Tahun 2020 tentang penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC) pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR.
Dalam Instruksi Menteri tersebut, telah diamanatkan bahwa untuk mewujudkan pembangunan konstruksi yang berkelanjutan, diperlukan optimalisasi penggunaan material yang ramah lingkungan dalam pekerjaan konstruksi namun tetap memenuhi persyaratan spesifikasi material untuk tiap-tiap jenis pekerjaan konstruksi.
Semen Non OPC telah teruji dapat memenuhi persyaratan spesifikasi dan diproduksi dengan indeks terak yang lebih rendah dibandingkan semen OPC yang banyak digunakan untuk konstruksi berbagai infrastruktur sehingga dapat menekan emisi CO2 dalam proses produksinya.
"Dengan berbagai transformasi yang telah kami lakukan, SIG mendukung penuh program (Kementerian) PUPR dalam konstruksi berkelanjutan melalui inovasi dengan menghadirkan berbagai solusi teknologi konstruksi, yang tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi konstruksi, namun juga dapat berkontribusi menjadi bagian solusi untuk permasalahan emisi gas rumah kaca, ketersediaan air, serta limbah yang terdampak oleh sektor konstruksi," tutur Donny.
Tidak hanya mendorong optimalisasi penggunaan semen maupun produk turunan semen sebagai solusi teknologi konstruksi yang ramah lingkungan, sinergi SIG-Kementerian PUPR kali ini juga mencakup peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja konstruksi untuk mewujudkan penyelenggaraan jasa konstruksi yang berkelanjutan.
"Dengan sinergi yang baik ini, diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi, meingkatkan pemahaman serta mendorong optimalisasi penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya. Selain itu juga meningkatkan peran pelaku usaha dalam penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya,” ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yudha Mediawan, dalam kesempatan yang sama.
Kinerja konstruksi di Indonesia saat ini tercatat sebagai salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar, dengan serapa tenaga kerja tota mencapai lebih dari delapan juta jiwa. "Dengan inovasi produk dan teknologi konstruksi yang berwawasan masa depan serta berorientasi perlindungan terhadap lingkungan, kinerja sektor ini tidak hanya berkontribusi besar terhadap perekonomian, namun juga kehidupan masyarakat Indonesia secara keseluruhan," tegas Donny. (TSA