ECONOMICS

Sikapi Imbas Perang Ukraina-Rusia, Benih Jagung Nasional Siap Unjuk Gigi

Taufan Sukma/IDX Channel 10/08/2023 10:12 WIB

mulai tahun ini, benih jagung Raja sukses menjadi salah satu pemasok jagung pemerintah melalui brand Raja Nusantara.

Sikapi Imbas Perang Ukraina-Rusia, Benih Jagung Nasional Siap Unjuk Gigi (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Restu Agropro Jayamas (RAJA) Terus memaksimalkan penetrasi pasarnya untuk produk benih jagung RAJA R7.

Strategi ini dilakukan seiring dengan target perusahaan untuk mendorong produk unggulannya tersebut untuk dapat berkiprah di pasar jagung nasional.

Langkah ekspansi juga sejalan dengan meningkatnya permintaan jagung dalam negeri, seiring dengan terganggunya pasokan impor, terimbas oleh masih berkecamuknya perang Rusia-UKraina.

Hal ini tak lepas dari posisi Ukraina sebagai salah satu produsen utama jagung dunia, yang juga termasuk dalam deretan pemasok jagung ke pasar Indonesia sejak lama.

"Saat ini produk kami sudah menyebar luas, mulai pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, NTB dan NTT. Tinggal Papua yang belum, dan sebentar lagi akan juga kami masuki," ujar Direktur RAJA, Dedy Supriadi, Kamis (9/8/2023).

Menurut Dedy, pamor benih jagung hibrida varietas R7 asal Semarang, Jawa Tengah, tersebut secara gradual terus meningkat di kancah perbenihan jagung nasional saat ini.

Benih yang dikenal di kalangan petani dengan sebutan jagung RAJA tersebut diklaim tahan serangan hama bulai pada jagung, atau biasa disebut dengan istilah 'penyakit putih.

Karenanya, dengan tingkat ketahanannya terhadap hama yang relatif tinggi, maka keberadaan benih jagung RAJA diklaim Dedy sudah menjadi magnet baru di kalangan petani jagung dalam negeri.

Klaim atas ketahanan tersebut, Dedyb menjelaskan, telah terkonfirmasi oleh realisasi penjualan dalam tiga tahun terakhir yang telah menunjukkan hasil memuaskan.

"Sudah terbukti di kalangan petani, benih ini sangat andal di berbagai medan tanam, baik basah atau kering. Hasilnya juga melimpah. Itu yang jadi penyebabnya (benih ini digemari)," tutur Dedy.

Karenanya, dengan respon yang bagus di pasar, Dedy menyebut pihaknya bakal terus berinovasi untuk menghasilkan lagi berbagai benih jagung yang andal, namun dengan harga yang masih cukup terjangkau di kalangan petani.

Saat ini, RAJA memiliki tiga varian jagung R7 yang sering digunakan petani. Varian pertama yaitu produk R7 jenis Red yang cocok ditanam di area kering dengan potensi panen 12 ton lebih per hektar.

Varian kedua adalah jenis Gold yang cocok ditanam di daerah basah dan kering dengan potensi panen hingga 13,5 ton per hektar.

Sedangkan varian ketiga adalah jenis Ultimate yang cocok ditanam di daerah basah dengan potensi panen hingga 15,5 ton.

Selain tiga varian tersebut, RAJA juga disebut Dedy tengah menyiapkan produk baru jenis Union, yang cocok ditanam di daerah kering dengan jarak tanam lebih rapat, yang memiliki potensi panen di atas 15 ton per hektar.

"Kami targetkan akhir tahun ini varian Union sudah bisa ditanam petani. Tunggu saja," ungkap Dedy.

Selain bebas serangan penyakit bulai, Dedy menambahkan, benih jagung Raja teruji ditanam di lereng bukit dengan ketinggian lebih dari 1.000 Meter di atas Permukaan Laut (MDPL).

Selain itu, juga tahan busuk batang, tahan hama dan bebas karat daun, serta memiliki perakaran dan batang kokoh, sehingga teruji saat diterpa angin kencang, serta memiliki produktivitas yang cukup tinggi dibanding bibit varietas jagung hibrida lainnya.

Sedangkan terkait distrubusi, Dedy menyatakan bahwa selain Pulau Jawa, beberapa wilayah yang sudah tercover oleh benih jagung R7, diantaranya, adalah Lampung, Padang, Palembang hingga Aceh untuk wilayah Sumatera.

Kemudian juga Kota Gowa, Luwu, Makassar dan Gorontalo untuk wilayah Sulawesi, hingga kota-kota di wilayah NTB dan NTT untuk kawasan Indonesia Timur.

"Total sudah lebih dari 100 kota-kabupaten di Indonesia yang sudah mencoba produk kami," papwr Dedy.

Bahkan mulai tahun ini, benih jagung Raja sukses menjadi salah satu pemasok jagung pemerintah melalui brand Raja Nusantara.

"Proses delivery pesanan project ini dari pemerintah pusat juga sudah mulai proses pengiriman," tegas Dedy. (TSA)

SHARE