ECONOMICS

Siklon Tropis Anggrek Menjauh, BMKG: Waspada Gelombang hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan

Binti Mufarida 22/01/2024 14:04 WIB

BMKG melaporkan Siklon Tropis Anggrek yang berada di sebelah barat daya Bengkulu mulai melemah dan menjauhi wilayah Indonesia.

Siklon Tropis Anggrek Menjauh, BMKG: Waspada Gelombang hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan Siklon Tropis Anggrek yang berada di sebelah barat daya Bengkulu mulai melemah dan menjauhi wilayah Indonesia.

Namun, BMKG mengingatkan agar tetap waspada potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan pada 22 - 23 Januari 2024 karena Siklon Tropis Anggrek masih berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia.

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan 6 - 25 knot,” kata BMKG dalam keterangan resminya, Senin (22/1/2024).

Sementara itu, BMKG mencatat kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Sumba, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Jawa, Laut Banda, Laut Seram, perairan selatan Sorong, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Sermata - Tanimbar, dan perairan Kep. Kai - Aru.

Kondisi ini, kata BMKG, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter di perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan P. Enggano, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten - NTB, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan selatan NTT, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Barat, Laut Natuna Utara, perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna.

Kemudian di Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Sumbawa, perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar, Laut Flores, perairan utara Flores, perairan selatan Wakatobi, Laut Seram, perairan P. Buru, perairan Fakfak - Kaimana, perairan selatan Sorong, perairan Kep. Sermata - Tanimbar, perairan Kep. Kai - Kep. Aru, Laut Arafuru bagian barat, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku bagian selatan, perairan Kep. Sula bagian utara, perairan Banggai, perairan Raja Ampat - Sorong.

Sedangkan untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTT, perairan Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Banda, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Untuk itu, BMKG mengingatkan perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbaunya. 

(SLF)

SHARE