ECONOMICS

Singapura Terancam Masuk Resesi akibat Perang Tarif AS-China

Wahyu Dwi Anggoro 17/04/2025 14:05 WIB

Pemerintah Singapura mengantisipasi kemungkinan resesi tahun ini akibat memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Singapura Terancam Masuk Resesi akibat Perang Tarif AS-China. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Singapura mengantisipasi kemungkinan resesi tahun ini akibat memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

 "Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan resesi tahun ini," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong dalam konferensi pers, dilansir dari New Straits Times pada Kamis (17/4/2025).

Impor Singapura hanya dikenai tarif 10 persen oleh Amerika Serikat (AS). Namun, negara-kota itu terancam dampak tidak langsung karena sangat bergantung kepada perdagangan internasional.

Awal pekan ini, Kementerian Perdagangan Singapura menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada 2025 menjadi antara nol dan 2,0 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,0-3,0 persen.

"Kebijakan tarif AS menyebabkan ketidakpastian yang signifikan dalam ekonomi global, dan kita harus bersiap menghadapi lebih banyak guncangan dan tantangan di masa mendatang," kata Gan.

"Beberapa perusahaan di Singapura sudah terpengaruh," katanya.

Gan mengungkapkan perusahaan Singapura yang memiliki operasi manufaktur di China atau menjual ke produsen di sana mengalami pembatalan atau penangguhan pesanan. Untuk mengatasi dampak perang tarif global, Pemerintah Singapura membentuk satuan tugas khusus yang dipimpin Gan.

"Kami akan memberikan dukungan bagi perusahaan, bagi pekerja kami, dan bagi warga Singapura," kata anggota gugus tugas Chee Hong Tat, yang juga menjabat sebagai menteri transportasi dan menteri kedua untuk keuangan.

"Kami mampu membuat komitmen ini karena selama bertahun-tahun kami telah merencanakan sumber daya fiskal kami dengan cermat, dan kami memang memiliki surplus yang memungkinkan kami untuk dapat melakukan ini," kata Chee. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE