Sistem Keuangan Rawan Krisis, IMF Turunkan Prospek Pertumbuhan Global
Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan kerentanan sistem keuangan dapat memicu krisis.
IDXChannel - Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan kerentanan sistem keuangan dapat memicu krisis dan mengancam pertumbuhan global tahun ini. Namun, IMF mendesak negara-negara untuk tetap memperketat kebijakan moneter untuk melawan inflasi.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (12/4/2023), peringatan tersebut dikeluarkan di sela-sela pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia di Washington pekan ini.
IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 2,8 persen pada 2023 dan 3,0 persen di tahun berikutnya, sedikit lebih rendah dibandingkan estimasi di Januari.
Ekonomi global tumbuh 3,4 persen pada 2022.
Penurunan tersebut mencerminkan kinerja yang lebih lemah di beberapa negara besar, seperti Jepang, Jerman, India, dan Brasil. Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) dan Inggris diperkirakan akan mencatat kinerja yang lebih baik tahun ini
Laporan Stabilitas Keuangan Global IMF memperingatkan kerentanan di beberapa negara. Sebagian negara disebut gagal mempersiapkan diri secara memadai untuk menghadapi dampak kenaikan suku bunga.
"Bahkan jika sebagian besar bank memiliki banyak modal dan likuiditas, mungkin ada institusi yang lemah yang bisa mempengaruhi sistem secara keseluruhan," Tobias Adrian, direktur Departemen Moneter dan Pasar Modal IMF, kepada Reuters.
Terlepas dari peringatan tersebut, kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourincha mengatakan inflasi merupakan isu yang lebih besar daripada risiko stabilitas keuangan. Dia mendorong bank sentral untuk menahulukan menyelesaikan masalah inflasi,
“Namun jika terjadi krisis keuangan yang sangat parah, prioritas tersebut harus dibalik,” katanya.
(WHY)