ECONOMICS

Smelter Feronikel Antam di Halmahera Timur Sudah Mulai Tersambung Listrik

Cahya Puteri Abdi Rabbi 04/01/2023 09:58 WIB

PT Antam Tbk (ANTM) menyampaikan progres pembangunan proyek smelter Feronikel yang berlokasi di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara.

Smelter Feronikel Antam di Halmahera Timur Sudah Mulai Tersambung Listrik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Antam Tbk (ANTM) menyampaikan progres pembangunan proyek smelter Feronikel yang berlokasi di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara. Direktur Pengembangan Usaha ANTM, Dolok Robert Silaban mengatakan, penyelesaian pembangunan smelter beserta dengan infrastruktur pendukungnya telah memasuki fase konstruksi proyek.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) pasokan listrik Pabrik Feronikel Halmahera Timur antara perseroan dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) yang ditandatangani pada bulan Maret 2022 lalu, saat ini fase pengadaan listrik berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) PT PLN tengah dilaksanakan.

Adapun, penyalaan pembangkit listrik tahap pertama sebesar 15 megawatt (MW) telah dimulai pada bulan Desember 2022. Selanjutnya, proses penyalaan pembangkit listrik tahap kedua dengan daya total 75 MW direncanakan akan dilaksanakan pada triwulan pertama tahun 2023, yang akan dilanjutkan dengan rangkaian fase commissioning pembangkit dan pabrik feronikel.

“Sejalan dengan kemajuan proses pengadaan listrik serta penyelesaian fase konstruksi pabrik, direncanakan Pabrik Feronikel Haltim dapat mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2023,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (4/1/2023).

Dolok menjelaskan, hingga November 2022, progress konstruksi Pabrik Feronikel Haltim berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) tersebut telah mencapai 98%. 

“Sejalan dengan penyelesaian konstruksi dan commissioning pabrik, nantinya Pabrik Feronikel Haltim akan menambah portfolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan ANTM menjadi 40.500 TNI,” ungkapnya.

Sebelumnya, untuk memasok listrik ke smelter milik ANTM, PLN berhasil merelokasi PLTDG dari Batanghari, Sumatera Selatan ke Halmahera Timur, Maluku Utara. Kolaborasi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjadi salah satu wujud dukungan dalam hilirisasi industri nikel di tanah air.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN akan memastikan pasokan listrik untuk smelter Feronikel Haltim cukup hingga jangka panjang. Ia menilai, kesiapan pasokan listrik akan menjadi landasan untuk sektor industri pertambangan nikel bisa cepat berkembang.

“Tugas kami di PLN memastikan pasokan listrik untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis,” kata Darmawan.

Darmawan menambahkan, untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik tahap pertama sebesar 15 MW tersebut, dalam waktu 9 bulan PLN berhasil mensinkronkan 1 mesin pembangkit sebesar 15 MW dari total 5 mesin pembangkit dari Sumatera Selatan sebesar 51 MW, dan Jambi sebesar 60 MW yang direlokasi ke Halmahera Timur, sehingga bisa mengoptimalkan pasokan listrik untuk smelter ANTM. 

(SLF)

SHARE