ECONOMICS

Soal Degradasi Lahan Pertanian, Petani Perlu Difasilitasi Insentif Kredit Karbon

Kunthi Fahmar Sandy 13/05/2022 10:13 WIB

Insentif semacam itu akan menciptakan perlombaan aspirasional di antara para petani.

Soal Degradasi Lahan Pertanian, Petani Perlu Difasilitasi Insentif Kredit Karbon (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pertemuan semua negara di dunia pada KTT COP15 di Ivory Coast merupakan kesempatan melipatgandakan upaya kebijakan pemerintah untuk membalikkan degradasi lahan pertanian di seluruh dunia.

Untuk menyelamatkan Tanah dalam skala besar kita perlu membentuk gerakan Rakyat yang mengakar. Terlepas dari sifat kompleks masalah ekologi yang kita hadapi, gerakan Rakyat yang sukses hanya dapat tercipta jika kita dapat menyaring tindakan perbaikan menjadi satu fokus dengan satu tujuan yang diartikulasikan secara ringkas dan sederhana. 

Dalam siaran pers Sadhguru disebutkan, tujuan untuk memastikan minimal 3-6% kandungan organik di tanah pertanian dapat dicapai dengan tiga strategi diantaranya, pertama kita perlu membuat petani bertekad untuk mencapai ambang batas minimum 3-6% kandungan organik dengan memberikan insentif menarik untuk mencapai ambang batas ini.

"Insentif semacam itu akan menciptakan perlombaan aspirasional di antara para petani. Perlu dicatat bahwa harus ada program implementasi bertahap selama beberapa tahun dengan fase pertama adalah memberikan inspirasi, diikuti oleh fase kedua memberikan insentif, dan akhirnya fase ketiga dengan beberapa disinsentif yang tepat," tulisnya Jumat (13/5/2022).

Kedua, kita perlu memfasilitasi insentif kredit karbon bagi petani. Proses saat ini bagi petani untuk mendapatkan manfaat kredit karbon terlalu rumit - dan karena itu perlu penyederhanaan yang signifikan.

Ketiga, kita perlu menciptakan tanda kualitas unggul untuk makanan yang dihasilkan dari tanah yang memiliki target tingkat kandungan organik 3-6%. "Bersamaan dengan ini, kita juga harus dengan jelas menjabarkan berbagai manfaat kesehatan, gizi, dan kesehatan pencegahan dari mengkonsumsi makanan tersebut," beber dia.

Sebagai hasil dari inisiatif ini, orang-orang akan menjadi lebih sehat, lebih produktif, dan lebih tangguh sehingga memperpanjang waktu produktif dan mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan kita. Sangat jelas bahwa adanya tanda makanan berkualitas tinggi semacam itu akan memiliki makna yang jauh lebih besar daripada sistem saat ini yang hanya mencoba membedakan antara apa yang disebut produk 'organik' dari produk 'non-organik'.

"Yang paling penting adalah mengenali tanah sebagai makhluk hidup & menjaganya tetap hidup. Lebih dari 85% negara di planet ini masih memandang tanah sebagai benda mati. Pendekatan ini harus segera diubah jika kita ingin #SaveSoil," tulis Sadhguru.

Ibrahim Thiaw, Sekretaris Eksekutif Perserikatan Bangsa-Bangsa Konvensi untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD), dalam tweetnya berterima kasih kepada Sadhguru atas komitmennya untuk menyelamatkan tanah. 

“Masalah kita adalah bahwa 70% tanah dibajak dan 4,2% diaspal... Perbaikan nyata yang kita butuhkan adalah di lahan pertanian. Jaga agar tanah tetap hidup: #UNCCDCOP15 harus diakhiri dengan tindakan yang dapat diterapkan.” @SadhguruJV kami berterima kasih atas komitmen Anda.” #SaveSoil #LandLifeLegacy

(SAN)

SHARE