ECONOMICS

Soal Impor KRL dari Jepang, Menperin : Tidak Boleh Terulang Lagi

Dovana Hasiana/MPI 05/03/2023 11:03 WIB

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang memberi sinyal lampu hijau terhadap impor KRL bekas dari Jepang.

Soal Impor KRL dari Jepang, Menperin : Tidak Boleh Terulang Lagi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang memberi sinyal lampu hijau terhadap impor KRL bekas dari Jepang. Namun Agus memberikan beberikan catatan dalam hal ini. 

Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kebijakan importasi harus mempertimbangkan keseimbangan antara penggunaan industri dalam negeri, penyerapan tenaga kerja (apabila kebijakan retrovit), dan pelayanan transportasi publik.

"Importasi tetap ada dalam opsi, walaupun tidak prioritas (apalagi barang bekas). Kebijakan bisa berupa retrovit atau gabungan antara retrovit dan importasi," kata  Agus  dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia , Minggu (5/3/2023)

Agus menegaskan bahwa rencana impor  seharusnya direncanakan secara matang. Sehingga impor tersebut tidak mengganggu industri dalam negeri.

"Catatan yang terpenting adalah perencanaan kebutuhan kereta api seharusnya lebih terstruktur dan sistematis, jangka menengah dan jangka panjang. Sehingga semua stakeholders siap," kata dia.

Lebih lanjut, Agus menekankan bahwa kasus impor seperti ini tidak boleh terulang lagi kedepannya. "Kedepan kasus seperti ini, apalagi impor tidak boleh terulang lagi," tegasnya

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan bahwa seharusnya kereta api tidak dimpor lagi. Hal tersebut guna mendorong produk dalam negeri. 

"Dulu pernah impor barang bekas, masa sekarang impor barang bekas lagi. Jadi kita bilang, kenapa enggak dibuat perencanaan supaya tidak impor," kata Luhut di kantor Kemenko Marves, Jumat (3/3/2023). 

Luhut menyarankan agar kedepannya kereta yang digunakan adalah kereta baru buatan Indonesia. Menurut Luhut, jika menggunakan kerets buatan dalam negeri akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. 

(DKH)

SHARE