ECONOMICS

Soal Kebakaran Depo Pertamina, Pengamat: Investigasi Wajib Dilakukan

Dovana Hasiana/MPI 06/03/2023 01:39 WIB

investigasi wajib dilakukan guna mengetahui secara pasti akar permasalahan yang membuat peristiwa tersebut dapat terjadi.

Soal Kebakaran Depo Pertamina, Pengamat: Investigasi Wajib Dilakukan (foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan bahwa investigasi harus dilakukan terhadap kasus kebakaran di depo milik Pertamina, di Plumpang, Jakarta Utara.

Langkah investigasi menurut Fabby wajib dilakukan guna mengetahui secara pasti akar permasalahan yang membuat peristiwa tersebut dapat terjadi.

Pasalnya, Fabby melihat adanya indikasi kerentanan dalam infrastruktur penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Bila akar permasalahan tidak dicari, Fabby mengkhawatirkan munculnya kejadian serupa di masa mendatang yang berpotensi mengganggu pasokan bbm di Indonesia.

"Investigasi harus dilakukan. Sekarang disinyalir yang terbakar itu pipa. Maka kita harus tahu, kenapa pipa itu terbakar," ujar Fabby, Minggu (5/3/2023)

Dengan mengetahui akar permasalahan dari kebakaran tersebut, Fabby menilai pemerintah selanjutnya bisa melakukan perbaikan-perbaikan struktural yang sifatnya lebih mendasar. 

Menurut Fabby, pemindahan depo tidak bisa dijadikan solusi karena tidak menjawab akar permasalahan yang ada.

"Kalau yang saya lihat, mulai ada gagasan solusi-solusi tanpa berusaha mencari tahu akar permasalahan," tutur Fabby.

Senada, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriyatna, juga mengatakan pemindahan depo tidak bisa dijadikan sebagai solusi lantaran akan membutuhkan biaya yang besar.

"Tidak bisa asal relokasi depo karena membutuhkan investasi yang besar. Apalagi di plumpang sudah ada pipa 5 km ke pelabuhan," ujar Yayat.

Baik Fabby maupun Yayat pun berharap momen ini bisa dijadikan pembenahan secara menyeluruh untuk mengetahui akar permasalahan melalui investasi bersama pihak-pihak yang berkompeten.

"Investigasi menyeluruh yang melibatkan pakar harus dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur penyediaan bbm," pungkas Yayat. (TSA)

SHARE