Sopir Angkot Minta Tarif Naik 50 Persen, Dishub: Ketentuannya 20 Persen
Sopir angkot di Sorong meminta kenaikan tarif sebesar 50%, namun Dishub setempat menegaskan ketentuannya 20%.
IDXChannel - Dampak kenaikan BBM yang ditetapkan oleh pemerintah menyebabkan sejumlah sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi di dalam kota Sorong menggelar aksi mogok massal, Minggu (4/9/2022). Mereka menuntut adanya kenaikan tarif angkutan umum saat pemerintah menaikan harga BBM.
Dari pantauan MPI, puluhan sopir angkot ini menggelar aksi mogok dengan memarkirkan kendaraan mereka di depan Bandara Dominic Eduard Osok, Jalan Basuki Rahmat, Kota Sorong.
Abdul Rahman salah seorang supir angkutan umum mengatakan, aksi solidaritas para sopir angkot ini untuk menuntut kenaikan tarif penumpang harus disesuaikan dengan harga BBM.
Di mana sebelumnya tarif penumpang dalam kota Sorong Rp4.000 diminta untuk naik menjadi Rp8.000 untuk semua jalur trayek di wilayah itu. Itu berarti, permintaanya kenaikan 50%.
"Hari ini kita semua sopir angkot menyampaikan aspirasi kami. Ini tuntutan semua pengemudi angkot di dalam kota Sorong. Kami semua minta ada kenaikan tarif penumpang dari Rp4.000 ke Rp8.000," ungkap Abdul Rahman kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).
Menurutnya, aspirasi para sopir angkot ini bukan saja dikarenakan adanya kenaikan BBM yang baru ditetapkan oleh pemerintah, namun juga karena setoran angkutan umum juga turut naik, serta harga sparepart kendaraan yang sudah pasti ikut naik dari imbas kenaikan BBM ini.
"Dengan dampak kenaikan BBM ini, semua pasti naik (harga-harga), setoran angkot pasti naik, sparepart naik, semua harga barang pasti naik, jadi ini menurut kami aspirasi kenaikan tarif penumpang masih dalam batas wajar. Kami sudah sampaikan semuanya kepada perwakilan pemerintah, dan bapak-bapak polisi tadi," tegas Abdul Rohman.
Sementara itu, Rizal Latupono, Kabid LLAJ Dishub, Pemerintah Kota Sorong yang hadir menemui para sopir angkot yang menggelar aksi demo mengungkapkan, dengan adanya kenaikan BBM ini akan berimbas juga pada perubahan tarif angkutan.
"Kami hari ini sudah bertemu dengan para sopir sudah bersepakat untuk bagaimana menghitung tarif angkutan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pusat (kenaikan BBM) yaitu 20% dari yang sudah ditetapkan oleh pusat," ungkap Rizal.
Untuk itu, sambungnya, setelah melakukan diskusi dengan para sopir angkot, maka dia meminta kesediaan para sopir angkot untuk bersama-sama bertemu pada hari Senin besok untuk membahas hal tersebut.
Aksi demo para sopir angkot ini berjalan aman. Puluhan personel Polres Sorong Kota melakukan pengamanan di sekitar lokasi demo. Aksi demo ini juga sempat menyebabkan aktivitas warga kota Sorong yang hendak menggunakan jasa angkutan dalam kota terganggu. (FAY)