ECONOMICS

SPBU di Yogyakarta Kembali Normal Usai Antrean Panjang Semalam

Erfan Erlin 01/09/2022 10:55 WIB

Hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bantul, Kota Yogyakarta maupun Sleman dan Gunungkidul kembali normal

SPBU di Yogyakarta Kembali Normal Usai Antrean Panjang Semalam (Foto: MNC Media)

IDXChannel: Hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bantul, Kota Yogyakarta maupun Sleman dan Gunungkidul kembali normal setelah mengalami antrean panjang pada Rabu (31/8/2022) sore hingga malam hari.

Ketua Hiswana Migas DIY Ariyanto mengakui adanya antrian tersebut dipicu oleh isu kenaikan harga BBM bersubsidi mulai 1 September. "Ya karena isu mau naik itu. Tapi faktanya malah ada beberapa jenis yang turun. Sekarang sudah normal lagi," tuturnya, Kamis (1/9/2022).

Berdasarkan pantauan di Bantul antrean terjadi di hampir semua SPBU di wilayah tersebut. Di jalan Parangtritis antrean terjadi di antaranya di SPBU Kretek, SPBU Patalan, SPBU Rendeng dan SPBU Sewon. 

Begitu pula di SPBU Kota Bantul, 2 SPBU Diro Jalan Bantul. Kemudian di SPBU Gandok Jalan Imogiri Barat, SPBU Jejeran Jalan Imogiri Timur, SPBU Imogiri, SPBU Pleret dan SPBU Jalan Pleret juga terjadi antrian.

Sementara di Gunungkidul hanya terjadi di SPBU Patuk yang berbatasan dengan Bantul. Sementara SPBU lain di wilayah ini nyaris tidak ada antrian, transaksi hanya seperti hari-hari biasanya.

Diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover, antrian terjadi di berbagai SPBU baik di kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman ataupun Kulon Progo dan Bantul. Di antaranya di Bugisan, Terban SPBU jalan Sidomoyo, SPBU Tegalrejo Sleman dan SPBU lainnya.

Purwadi warga Timbulharjo Sewon mengaku ikut-ikutan antre karena mendengar pertalite akan segera naik. Meskipun kabar tersebut belum dipastikan, namun ia harus antri. Ia terpaksa harus antri agar bisa mengurangi pengeluaran di hari Kamis. 

"Kalau naik jelas membebani saya. Karena sehari-hari pengeluaran saya akan meningkat,"terangnya 

Lelaki yang berprofesi sebagai tukang ojek online ini biasanya sehari menghabiskan BBM Rp 25 ribu. Namun ketika harga dinaikkan maka tentu pengeluarannya membengkak. Sementara di satu sisi pelanggannya juga tidak bertambah bahkan tarif naik.

Salah seorang warga Kasihan Bantul, Prapto mengaku turut antri membeli Pertalite karena mendengar adanya isu harga BBM jenis tersebut akan naik menjadi Rp 10.000 per liternya. Harga baru tersebut tentu akan memberatkannya karena cukup besar kenaikannya. "Ya saya mau penuhin tangkinya," ujar dia kemarin.

(DES)

SHARE