ECONOMICS

Sri Mulyani: APBN Jauh Lebih Cepat Sehat dari yang Diamanatkan UU

Michelle Natalia 11/07/2023 15:30 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN lebih cepat sehat dari yang diamanatkan undang-undang. 

Menkeu Sri Mulyani mengatakan APBN jauh lebih cepat sehat dari yang diamanatkan UU.

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih cepat sehat dari yang diamanatkan undang-undang. 

Ini tercermin dari realisasi pendapatan dan belanja negara yang menunjukkan defisit sebesar Rp460,4 triliun pada 2022 atau setara 2,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka defisit ini lebih rendah dibanding 2020 dan dari APBN awal yang didesain sebesar 4,69 persen, juga lebih kecil dari defisit APBN 2021 yang menyentuh 4,57 persen.

"Defisit 2,35 persen sudah di bawah 3 persen dari PDB yang diamanatkan oleh UU Nomor 2 tahun 2020. Ini artinya, APBN jauh lebih cepat sehat dari yang diamanatkan UU tersebut," kata dia dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-29 Masa Persidangan V tahun sidang 2022-2023 di Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Dengan defisit yang lebih rendah, maka realisasi pembiayaan 2022 sebesar Rp590,9 triliun. 

"Ini adalah hanya 70,34 persen dari yang direncanakan semula di dalam APBN sebesar Rp840,2 triliun. Atau dalam hal ini, pemerintah telah mengurangi issuance atau penerbitan utang lebih dari Rp250 triliun dari yang seharusnya dalam APBN," tuturnya.

Di sisi lain, pembiayaan dalam negeri sebesar Rp563,8 triliun dan pembiayaan luar negeri mencapai Rp27,1 triliun. Dalam menutup defisit, pembiayaan 2022 dimanfaatkan untuk investasi pemerintah baik pada Badan Layanan Umum (BLU) maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

"Di dalam rangka investasi di bidang SDM seperti LPDP dan lembaga-lembaga yang mendorong pendidikan seperti Dana Abadi Pendidikan, Dana Abadi Perguruan Tinggi, Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Pesantren, dan Dana Abadi di bidang Kebudayaan," ujarnya. 

Pembiayaan investasi juga untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendukung pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia. 

"Dengan defisit yang levelnya lebih rendah, maka akibat pendapatan negara yang lebih baik, dan belanja negara yang terus dijaga optimal, tahun 2022 terhadap Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran atau SILPA sebesar Rp130,5 triliun," ucapnya. (RNA)

SHARE