Sri Mulyani: Potensi Pendapatan Negara dari Industri Halal Mencapai USD5,1 Miliar per Tahun
Kementerian Keuangan mengungkap besarnya potensi pasar dan industri halal untuk terus dibangun dan dikembangkan di Indonesia.
IDXChannel - Kementerian Keuangan mengungkap besarnya potensi pasar dan industri halal untuk terus dibangun dan dikembangkan di Indonesia. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, potensi ini akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Terlebih lagi, Indonesia adalah pasar konsumen halal yang terbesar di dunia dengan 230 juta penduduk Muslim.
"Dari data perhitungan Halal Market 2022, pasar halal ini bisa mendongkrak PDB RI hingga USD5,1 miliar per tahun. Ini bisa melalui ekspor ataupun peluang investasi yang sangat besar," ujar Sri dalam 7th Annual Islamic Finance Conference secara virtual di Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Dia menyebut bahwa pada saat ini, tren bisnis dan produk halal di dunia terus meningkat baik dari sisi konsumsi dan produksi. Di 2021 saja, kata Sri, sebanyak 1,9 miliar orang muslim merogoh kocek hingga USD2 triliun untuk produk halal saja.
"Dari 2020 hingga 2021, belanja produk halal masyarakat dunia tumbuhnya hampir 9%, sementara pengeluaran orang Muslim di sektor halal bahkan diramal tumbuh 7,8% di 2025 menjadi USD3 triliun," sambung Sri.
Dengan data-data tersebut, diproyeksikan bahwa nilai ekonomi halal dunia akan menyentuh USD4,96 triliun di 2030.
"Produk halal yang sesuai nilai Islam ini kan terkenal bersih dan juga memiliki standar sehat serta aman dan berkualitas, sehingga potensi ekonomi halal ini akan terus menggeliat dengan pola perilaku masyarakat global yang menginginkan produk-produk dengan klasifikasi itu," ucap Sri.
Bahkan, nilai halal ini tidak hanya sebatas untuk sektor makanan dan minuman semata. "Ekonomi halal punya potensi yang sangat besar bagi Indonesia, selain populasi Muslim terbesar, kini sudah mulai merambat ke sektor obat-obatan, pariwisata, dan juga kosmetik halal," pungkas Sri.
(SLF)