ECONOMICS

Sri Mulyani Ramal Harga Minyak di Bawah USD100 per Barel Tahun Depan

Michelle Natalia 31/08/2022 19:37 WIB

Menkeu Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi diperkirakan melemah pada tahun depan. Sehingga harga minyak diproyeksi mendekati USD100 per barel pada 2023.

Sri Mulyani Ramal Harga Minyak di Bawah USD100 per Barel Tahun Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sulit untuk memprediksi harga minyak. Meski begitu, dia menyebut harga minyak kemungkinan mendekati USD100 per barel pada tahun depan.

Dalam RAPBN 2023 pemerintah menggunakan asumsi harga minyak di angka USD90 per barel. Hanya saja, secara pribadi, Sri memperkirakan harga minyak berada di kisaran USD80-100 per barel.

"Pergerakan harga minyak yang volatile tahun depan mungkin dinetralisir dengan forecast pertumbuhan ekonomi yang relatif melemah atau soften, sehingga kemungkinan forecast-nya ada sedikit di bawah atau USD100 (per barel)," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Minyak dunia, sebut Sri, merupakan komoditas yang sangat bergejolak pergerakannya karena tidak hanya dipengaruhi permintaan dan penawaran, namun juga sudah menjadi alat perang saat ini.

"Dia sudah menjadi alat perang dari sisi geopolitik competition sehingga prediksi dan behaviour dari harga minyak jadi sangat tidak pasti," ungkap Sri.

Sementara itu, pasokan minyak pun kian menipis dan harganya tetap tinggi karena negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC memilih untuk menahan produksi.

"Minggu ini, OPEC statement-nya mereka tidak akan merespon dengan meningkatkan produksi yang signifikan terkait dengan perkembangan harga sangat tinggi, ini menyebabkan suplai jadi terbatas bahkan karena terjadinya embargo menyebabkan harga semakin melonjak jauh di atas situasi normal," ujar Sri.

(FRI)

SHARE