IDXChannel - Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Rabu (31/8), setelah data industri Amerika Serikat menunjukkan terdapat penurunan persediaan bahan bakar lebih dari yang diharapkan.
Data perdagangan hingga pukul 10:39 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak November naik 1,03% menjadi USD98,85 per barel. Kenaikan ini terjadi setelah sempat anjlok lebih dari 5 dolar pada sesi sebelumnya.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober tumbuh 1,03% sebesar USD92,58 per barel, setelah tertekan cukup dalam akibat sentimen resesi.
Katalis terbaru hari ini datang dari data American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan persediaan bahan bakar turun sekitar 3,4 juta barel, sementara stok sulingan, yang meliputi solar dan bahan bakar pesawat, turun sekitar 1,7 juta barel per 26 Agustus.
Diketahui, penurunan persediaan ini hampir tiga kali lipat dari perkiraan analis yang sebelumnya memprediksi stok bahan bakar turun 1,2 juta barel, sedangkan persediaan sulingan diperkirakan merosot 1 juta barel.
Kendati demikina, data API juga menunjukkan stok minyak mentah naik sekitar 593.000 barel, dibandingkan perkiraan analis yang turun sekitar 1,5 juta barel.
Peningkatan harga minyak hari ini juga merupakan respons pasar yang masih khawatir atas kebijakan pembatasan mobilitas atas Covid-19 di China, terutama di kota-kota besar mulai dari Shenzhen hingga Dalian.
"Memburuknya wabah COVID-19 di China juga memengaruhi sentimen," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Rabu (31/8/2022).