ECONOMICS

Sri Mulyani Sebut Kebutuhan Dana Pandemi Masih Kurang USD10,5 M per Tahun

Michelle Natalia 13/11/2022 06:08 WIB

Menkeu, Sri Mulyani menyebut masih ada gap kebutuhan dana pandemi sebesar USD10,5 miliar per tahun.

Sri Mulyani Sebut Kebutuhan Dana Pandemi Masih Kurang USD10,5 M per Tahun. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dibutuhkan dana sebesar USD31,1 miliar per tahun agar negara-negara di dunia lebih siap menghadapi pandemi di masa mendatang, menurut catatan Bank Dunia dan World Health Organization (WHO).

Selain itu, masih ada pendanaan yang bisa diperoleh dari lembaga internasional.

"Di level nasional yang sudah dianggarkan oleh negara-negara sekitar USD20,6 miliar. Artinya masih ada gap sebesar USD10,5 miliar per tahun," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (2nd JFHMM) di Nusa Dua, Bali, ditulis Minggu (13/11/2022).

Jika dirupiahkan, nilai USD10,5 miliar tersebut setara dengan Rp162,75 triliun per tahun (kurs Rp15.500 per USD). 

Dia menyebutkan, dengan angka yang terkumpul sebesar USD1,37 miliar saat ini, negara-negara anggota G20 masih membutuhkan dana sebesar USD9,1 miliar untuk memenuhi gap tersebut.

"Hal ini menunjukkan masih banyak PR yang kita miliki. Pandemic fund ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi lebih banyak lagi investasi yang diberikan, agar dunia bisa lebih siap menghadapi pandemi berikutnya," katanya. 

Terlebih, pembentukan Pandemic Fund pada mulanya didorong oleh kesadaran bersama bahwa tidak semua negara memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk menghadapi pandemi. Sehingga, pembentukan pendanaan ini diharapkan bisa membuat dunia menjadi lebih siap menangani pandemi lain yang akan datang di masa depan.

"Pendanaan ini harus inklusif dan memberikan perhatian lebih bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, supaya mereka bisa membangun kapasitasnya dalam menghadapi ancaman pandemi di masa mendatang," tukas Sri Mulyani. 

(FAY)

SHARE