Sri Mulyani Siapkan Dana Hibah Rp10 Triliun untuk Negara Berkembang
Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan dana hibah untuk Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) sebesar Rp10 triliun.
IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan dana hibah untuk Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) sebesar Rp10 triliun, khususnya bagi negara berkembang.
Saat ini pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) telah menggelontorkan dana sebesar Rp8 Triliun dalam kerja sama selatan-selatan (KSS) tersebut.
“Saat ini dana LDKPI sebesar Rp. 8 triliun yang telah dikirimkan sejak 2022. Target kami suatu saat bisa mencapai Rp. 10 triliun untuk LDKPI atau Indonesian Aid Foundation,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung B Kantor Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Minggu (28/5/2023).
Nantinya, pemerintah setiap tahun akan mengajukan dalam bentuk APBN. Dana tersebut nantinya digelontorkan sebagai dana abadi untuk LDKPI. Dana tersebut pun ditujukan untuk memberikan bantuan secara konkrit bagi negara berkembang lainnya atau yang disebut sebagai .
Menkeu mengatakan, selama ini Indonesia telah memberikan bantuan kepada Afghanistan, Pakistan atau negara kepulauan pasifik melalui LDKPI.
“Kemarin kami sudah memberikan bantuan kepada Pakistan yang terkena banjir. Atau nantinya kepada negara kepulauan pasifik yang menghadapi perubahan iklim. Ini akan menjadi tools diplomacy Indonesia ke depan,” ujarnya.
Selain itu, LDKPI dan PT Bio Farma (persero) akan menggelontorkan 1.580 juta dosis Vaksin Pentavalen ke Nigeria senilai Rp30,3 miliar.
“Ini merupakan wujud nyata agar BUMN bisa go global. Selain itu, ini juga sesuai dengan amanat Presiden Jokowi untuk memperkuat diplomasi ekonomi” pungkasnya.
(DES)