Sri Mulyani Siapkan Rp1 Triliun untuk Bencana Alam, Termasuk Penanganan Erupsi Semeru
Saat ini, Pemerintah pusat masih memiliki anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk membiayai dampak bencana alam.
IDXChannel - Saat ini, Pemerintah pusat masih memiliki anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk membiayai dampak bencana alam.
Anggaran tersebut salah satunya akan digunakan untuk penanganan erupsi Gunung Semeru.
“Di dalam mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita selalu ada cadangan untuk bencana, yang selama ini kita cadangkan di dalam cadangan bendahara umum negara,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Saat ini, dia pun masih menunggu kebutuhan pendanaan erupsi Gunung Semeru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos). Dalam sebuah bencana alam, BNPB akan mengakomodir rekonstruksi kejadian, rehabilitasi, termasuk evakuasi. Sementara ranah Kemensos yakni memberikan bantuan sosial untuk korban bencana alam.
"Nah itu anggarannya akan langsung disampaikan dari BNPB dan Kemensos, itu akan dihitung, bencana dalam biayanya tergantung dari bencananya, apakah akan diberikan ke perseorangan atau seperti apa. Atau kalau seperti gempa bumi umpamanya ada tunjangan membantu rumah yang rusak,” tambah Sri.
Di sisi lain, pemerintah pusat juga tengah mengecek ketersediaan anggaran di pemerintah Kabupaten Lumajang. Tujuannya agar penggunaan uang negara dapat efisien.
“Yang kedua saya juga sudah cek ke Dirjen Perimbangan Keuangan kondisi dari APBN di Lumajang. Karena pemda juga punya anggaran yang kita juga sudah transfer. Apakah mereka punya dan kita cek masih ada anggaran meski sudah di akhir tahun,” ungkapnya.
Adapun realisasi anggaran penanganan bencana sampai dengan akhir November 2021 mencapai Rp 2,7 triliun. Angka tersebut setara dengan 72,97% dari total pagu sebesar Rp 3,7 triliun.
Total anggaran tersebut digelontorkan untuk berbagai pelayanan seperti biaya rawan bencana di kabupaten/kota, kesiapsiagaan bencana, penyelamatan dan evakuasi korban, serta penanggulangan rehabilitasi bencana baik di bidang pertanian dan perkotaan.
"Yang besar adalah untuk penyelamatan dan evakuasi korban mencapai Rp1,6 triliun, dan rehabilitasi korban Rp1,1 triliun,” katanya.
Dia memastikan pemerintah pusat tetap siap siaga mendanai bencana alam meski saat ini sudah berada di periode akhir tahun. Hal ini mengingat, pada Desember-Februari biasanya banyak terjadi hujan dan tanah longsor.
“Yang penting haru siapkan, tentu kita tidak berharap kalau biasanya Desember-Februari banyak hujan kemudian tanah longsor banjir. Mudah-mudahan tidak terjadi gempa bumi dan tsunami,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya memberikan keleluasaan khusus bagi anggaran bencana alam. “Meski sudah tutup tahun, tidak berarti kita sudah tutup buku, jadi kita tetap standby siaga,” pungkas Sri.
(SANDY)