Sri Mulyani Soroti Kualitas Belanja Daerah saat Ekonomi Meningkat
Sri Mulyani menyoroti kualitas belanja daerah yang sering dilihat sebagai salah satu penghalang dalam memperbaiki efektivitas APBN dan APBD.
IDXChannel – Ekonomi daerah perlahan-lahan mulai meningkat. Hal itu tercermin dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami kenaikan menjadi sebesar 27,4%.
Meskipun, Transfer ke Daerah (TKD) masih menjadi sumber pendapatan utama untuk sebagian besar APBD, yaitu sebesar 68,06%.
"Ini menggambarkan ekonomi di daerah juga sudah makin meningkat, sehingga sumber-sumber penerimaan asli daerah juga mengalami perbaikan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Secara rinci, dia mengatakan total pendapatan daerah meningkat 45,7% dari Rp726,9 triliun di 2013 menjadi Rp1.059,4 triliun di tahun 2022 dengan sumber utama pendapatan dari TKD dengan porsi rata-rata 68,06%.
Porsi PAD cenderung meningkat dengan kontribusi tertinggi dari Pajak Daerah dan Restribusi Daerah (PDRD). Meski begitu, dia menyoroti belanja daerah yang mayoritas digunakan untuk belanja pegawai.
"Kita perlu untuk terus meningkatkan PAD tanpa mengurangi kesempatan investasi, namun pada saat yang sama, kita juga harus melihat kualitas belanja daerah yang sering dilihat sebagai salah satu penghalang dalam memperbaiki efektivitas APBN dan APBD di dalam mendorong perbaikan kemakmuran dan kinerja perekonomian," tegas Sri.
Total belanja daerah tercatat meningkat 50,2% dari Rp715,5 triliun di 2013, menjadi Rp1.074,7 triliun di 2022.
Jika dilihat di daerah, belanja APBD masih didominasi oleh belanja pegawai yang dalam hal ini memang mengalami tren penurunan dari posisi 40,06% di 2013, tapi masih cukup tinggi yaitu di 34% di 2022.
"Kita perlu melihat agar belanja APBD lebih dirasakan langsung dampak dan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.
(FRI)