Sri Mulyani Ungkap Fakta Subsidi BBM Lebih Banyak Dinikmati Orang Kaya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut subsidi BBM senilai ratusan triliun rupiah mayoritas dinikmati orang kaya.
IDXChannel - Mayoritas bahan bakar minyak (BBM) subsidi dinikmati oleh orang kaya. Dari ratusan triliun rupiah uang negara yang dialokasikan untuk subsidi energi hanya dinikmati segilintir orang miskin.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. "Jadi yang orang miskin tadi, dari ratusan triliun subsidi itu, dia hanya menikmati sangat kecil," kata Sri Mulyani di Jakarta, seperti ditulis Jumat (26/8/2022).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia mengungkapkan, Pertalite misalnya dikonsumsi oleh 30% orang terkaya dan Solar subsidi digunakan oleh 40% orang terkaya. Adapun total anggaran subsidi untuk Pertalite, 86% di antaranya dikonsumsi oleh 30% orang terkaya.
Untuk Solar subsidi, kata Sri Mulyani, dari total anggaran subsidi Rp143 triliun, orang kaya dan dunia usaha menikmati Rp127 triliun. Artinya, ada 89% dari total subsidi Solar dipakai oleh orang kaya.
Lebih jauh dia menerangkan, penjualan BBM subsidi yang salah sasaran adalah konsekuensi yang harus ditanggung dari mekanisme penyaluran subsidi terhadap barang. Sebab, dengan begitu, tidak ada larangan bagi siapapun untuk membeli BBM bersubsidi.
Istilah kata, orang kaya yang notabene bukan sasaran BBM subsidi masih bisa mengonsumsinya. Padahal, seharusnya subsidi hanya menyasar masyarakat miskin dan rentan miskin. Sebab, merekalah yang akan sangat terdampak oleh gejolak harga barang bersubsidi.
"Memang kalau subsidi melalui barang, dan barang itu dikonsumsi orang mampu, ya kita menyubsidi orang mampu," tutur Sri Mulyani.
"Memang ada orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap juga menikmati barang itu, tetapi porsinya kecil," tambahnya.
Akibat penyaluran BBM subsidi yang salah sasaran, volume penjualan bahan bakar menjadi tak terkontrol. Hal itu yang kian memperberat APBN.
Ketika pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi BBM Rp502 triliun, diakui Sri Mulyani, sudah ditetapkan volume BBM yang akan mendapatkan subsidi. Hingga akhir 2022, sebelumnya dipatok kuota Pertalite adalah 23 juta KL dan Solar 15,1 juta KL.
Namun pada akhir Juli lalu, jatah Pertalite yang terpakai mencapai 16,84 juta KL atau 73% dari kuota. Sementara dari alokasi Solar, telah terpakai 9,88 juta KL atau 65% dari kuota tersedia.
Oleh sebab itu, dari hitungannya, kuota Solar subsidi diperkirakan bakal habis pada Oktober dan Pertalite akan habis lebih cepat, yakni bulan depan, September.
“Artinya, tiap bulan 2,4 juta KL (Pertalite) habis. Jika (tren) ini diikuti, akhir September 2022 habis (kuota) untuk Pertalite,” tukas Sri Mulyani. (FAY)