Stafsus Erick Thohir Jelaskan Nasib WSKT-WIKA Usai Diduga Poles Laporan Keuangan
Stafsus Erick Thohir buka suara terkait nasib WSKT-WIKA usai diduga poles laporan keuangan yang terkait tindak pidana korupsi.
IDXChannel – Kementerian BUMN buka suara terkait PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang diduga memoles laporan keuangan.
Kedua BUMN karya itu diduga melakukan manipulasi laporan keuangan terkait dengan tindak pidana korupsi. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, tidak mengelak bahwa kedua BUMN Karya itu memoles laporan keuangan karena persoalan korupsi. Meski begitu dia enggan merinci lebih jauh perkara yang dimaksud.
Lebih lanjut, Arya memastikan langkah 'bersih-bersih' koruptor di internal kedua perusahaan terus dilakukan pihaknya. "(Bersih-bersih berlanjut dan ada hubungan dengan korupsi), iya dong," ucap Arya saat dikonfirmasi, Kamis (8/6/2023).
Di lain sisi, Arya membantah adanya potensi likuidasi kedua emiten bersandi saham WSKT dan WIKA itu. Dia menegaskan langkah pembubaran tidak dilakukan, meskipun kedua BUMN di sektor infrastruktur ini mencatatkan raport merah pada periode tiga bulan pertama tahun ini.
"Enggak (dibubarkan)," ujar dia.
Untuk diketahui, pada Kuartal I/2023, WIKA rugi bersih hingga Rp521,26 miliar. Capaian ini ambruk sebesar 39.124 persen dibanding realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mendulang laba sebesar Rp1,33 miliar.
Namun pendapatan tersebut tergerus beban pokok yang naik signifikan sebesar 43,44 persen dari Rp2,8 triliun di periode yang sama 2022 menjadi Rp4,02 triliun.
Jumlah liabilitas, termasuk utang, mencapai Rp55,76 triliun. Angka tersebut membuat emiten bersandi saham WIKA itu menduduki posisi kedua setelah WSKT, sebagai BUMN konstruksi dengan status terbuka (Tbk) yang membukukan utang bernilai fantastis.
Sementara, liabilitas, termasuk utang, yang dibukukan WSKT senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp83,98 triliun.
WSKT mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang berada di posisi Rp63,13 triliun.
Dari laporan keuangan, kondisi keuangan Waskita Karya tidak kunjung membaik. Di lain sisi, utang perusahaan tercatat naik, namun pendapatan usaha justru turun tipis atau 0,36 persen menjadi Rp2,73 triliun.
Perusahaan juga mencatatkan rugi bersih senilai Rp374,93 miliar, meski turun 54,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2022 yaitu Rp830,63 miliar.
(FRI)