Stok Menipis, Harga Telur di Bandung Barat Melonjak
Harga telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami kenaikan yang signifikan.
IDXChannel - Harga telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini diakibatkan menipisnya stok telur di pedagang.
Saat ini harga telur di Pasar Tagog Padalarang dijual berkisar antara Rp32.000 sampai Rp34.000/kg. Padahal dalam kondisi normal harganya paling tinggi berkisar antara Rp26.000 sampai Rp28.000/kg.
"Sejak dari minggu kemarin sudah naik harganya, karena permintaan tinggi sedangkan stok sedikit," kata salah seorang pedagang di Pasar Tagog Padalarang, Yanti, Sabtu (20/5/2023).
Dirinya tidak mengetahui penyebab naiknya harga tersebut, sebab harga dari pihak distributor juga sudah naik. Sehingga dirinya terpaksa menaikan harga jual ke konsumen. Kondisi ini tidak bisa diperkirakan akan terjadi hingga kapan, karena saat ini belum ada tanda-tanda harganya akan turun.
"Saya dikirim telur dari Jawa Tengah, kalau pasokan dari KBB untuk komoditas telur tidak ada," ujarnya yang berharap harga bisa kembali normal.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB, Asep M Azhar mengakui jika harga telur saat ini mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan di lima pasar tradisional yang dikelola Pemda KBB, yakni Pasar Tagog, Batujajar, Cililin, Panorama Lembang, dan Pasar Curug Agung, rata-rata harga telur naik dari harga normal.
Penyebab kenaikan harga itu diprediksi karena pasokan yang kurang dari wilayah pemasok. Pasalnya pedagang di KBB tidak memproduksi sendiri telur ayam boiler dan mengandalkan kirikan dari luar daerah. Sehingga ketika pasokan minim akan berimbas kepada harga jual.
"Pasokan telur di KBB dikirim dari wilayah seperti Tasikmalaya dan Jawa Tengah yakni dari Brebes dan Pemalang," tutupnya. (RRD)