ECONOMICS

Studi Pembangunan Tol Bawah Laut Rampung, Bakal Gandeng Kontraktor Asing

Iqbal Dwi Purnama 08/05/2024 22:30 WIB

Setelah rampungnya studi kelayakan tersebut, maka tahap selanjutnya akan masuk ke proses lelang sebelum masuk dalam tahapan konstruksi.

Studi Pembangunan Tol Bawah Laut Rampung, Bakal Gandeng Kontraktor Asing. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan saat ini studi untuk rencana pembangunan tol bawah laut Ibu Kota Nusantara (IKN) telah rampung dikerjakan.

Hedy mengatakan setelah rampungnya studi kelayakan tersebut, maka tahap selanjutnya akan masuk ke proses lelang sebelum masuk dalam tahapan konstruksi. 

Namun demikian, pembangunan tol bawah laut IKN memang sudah dijadwalkan untuk dibangun pada tahap kedua, sehingga belum masuk lelang pada tahun ini.

"Itu kan di tahap kedua nanti,setelah 2024, jadi tunggu pemerintahan baru nanti, mungkin Menteri PU selanjutnya," ujar Hedy saat ditemui di IKN dikutip Rabu (8/5/2024).

Lebih lanjut Hedy menjelaskan, pembangunan Tol bawah laut IKN atau immerse tunnel nantinya harus digarap bersama kontraktor asing. Sebab, kegiatan konstruksi semacam itu baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Sehingga diperlukan ahli yang berpengalaman untuk menggarap proyek tersebut.

"Harus kerja sama sama asing yang berpengalaman, jadi nanti desainnya dari asing mungkin," sambungnya.

Studi proyek pembangunan Tol Bawah laut di IKN sebelumnya sudah sempat dikerjakan oleh PT Hutama Karya bersama dengan perusahaan asal korea Daewoo Engineering & Construction Co., Ltd.

Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) Agung Fajarwanto mengungkapkan biaya pembangunan tol bawah laut IKN diproyeksikan bakal tembus sekitar Rp8-10 triliun. Nilai tersebut merupakan proyeksi kebutuhan biaya kasar berdasarkan pengalaman pengerjaan proyek-proyek di Eropa.

"Kami masih studi jadi kalau kita benchmark pekerjaan-pekerjaan yang ada di Eropa itu bisa jadi kebutuhan kasar ya antara Rp8-10 triliun konstruksi," ujar Agung beberapa waktu lalu di Jakarta.

(NIA)

SHARE