ECONOMICS

Subholding Pertamina Gaet Dua Raksasa Energi Kembangkan Hidrogen dan Amonia Hijau

Dinar Fitra Maghiszha 11/11/2022 17:30 WIB

Pengembangan ini berperan penting sebagai usaha negara dalam roadmap net zero emissions. 

Subholding Pertamina Gaet Dua Raksasa Energi Kembangkan Hidrogen dan Amonia Hijau. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) atau Pertamina Power Indonesia baru saja menggaet dua raksasa korporasi energi untuk mengembangkan hidrogen hijau dan amonia hijau.

Subholding energi baru dan terbarukan (EBT) PT Pertamina itu menggandeng Keppel New Energy Pte. Ltd, dan Chevron New Energies International Pte. Ltd untuk menjajaki kelayakan pengembangan fasilitas hidrogen hijau dengan kapasitas produksi minimal 40 ribu ton per tahun.

CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, mengatakan pengembangan ini berperan penting sebagai usaha negara dalam roadmap net zero emissions. 

Dia meyakini Indonesia akan memainkan peran kunci sebagai produsen hidrogen hijau di Asia.

"Kami sangat antusias dengan kolaborasi strategis ini karena kami percaya bahwa Keppel dan Chevron adalah perusahaan terkemuka yang memiliki visi yang sama dalam transisi energi seperti kami," kata Dannif dalam acara penandatanganan Joint Study Agreement (JSA) di Bali, Jumat (11/11/2022).

Sebagai catatan bahwa proyek pengembangan ini akan menyerap energi panas bumi sebagai sumber energi terbarukan. Adapun lokasi utama eksplorasi akan bertempat di Pulau Sumatera.

Kapasitas produksi yang telah ditetapkan akan mendapat dukungan setidaknya 250 - 400 mega watt (MW) energi panas bumi pada tahap awal. Fasilitas produksi ini berpotensi akan meningkat hingga 80.000 hingga 160.000 ton per tahun, bergantung terhadap ketersediaan energi panas bumi di tanah air yang diperkirakan memiliki sekitar 40 persen potensi panas bumi dunia.

“Indonesia memiliki potensi energi terbarukan dan rendah karbon yang sangat tinggi. Kami senang dapat bekerjasama dengan para pemimpin industri, Pertamina dan Chevron, untuk mengeksplorasi energi panas bumi dan energi terbarukan lainnya," kata CEO Keppel Infrastructure, Cindy Lim. (NIA)

SHARE