IDXChannel - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengungkapkan, nuansa transisi atau transformasi energi dari fosil menuju energi baru terbarukan (EBT) semakin menguat.
Menurutnya, perlu suatu unit atau suatu badan usaha yang memiliki ukuran yang lebih besar supaya memiliki jangkauan yang lebih luas sehingga pembentukan holding panas bumi bisa menjadi salah satu solusi.
"Kita potensinya kan punya sekitar 30 giga yang saat ini baru sekitar 2 giga, PGE sekitar 800 mega, artinya mendekati 1 giga, jadi hampir sekitar 50 sampai 60 persen kan ada di PGE. Sisanya tersebar ke yang lain, pelaku lain termasuk swasta," ungkapnya dalam program Market Review di IDX Channel, Selasa (1/1/2022).
Komaidi menerangkan, di dalam EBT, ada dua tantangan, yang pertama adalah investasinya besar yang kedua harganya masih mahal.
"Nah kalau ini diserahkan ke masing-masing unit usaha yang secara terpisah, tentu akan berbeda kalau kemampuan investasinya digabung. Kan fokusnya sama, sama-sama di panas bumi," terangnya.