Sudah Produksi, Smelter Ausmelt Timah (TINS) Tak Kunjung Diresmikan Jokowi
PT Timah (Persero) Tbk (TINS) telah merampungkan smelter Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnance pada akhir 2022.
IDXChannel - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) telah merampungkan smelter Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnance pada akhir 2022. Namun hingga kini belum juga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, Sekretaris Perusahaan Timah, Abdullah Umar Baswedan mengungkapkan, smelter yang berada di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini sudah beroperasi secara efektif mulai Januari 2023.
"Sebenarnya sudah mulai beroperasi per Januari 2023, namun produksinya masih naik turun. Tapi mulai Maret-April, prosesnya sudah mulai relatif stabil dan Alhamdulillah produksi TSL Ausmelt itu mencapai angka hampir 60 persen, sekitar 54 persen," ujar dia dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Berkaca dari angka tersebut, lanjut Abdullah, perseroan pun memproyeksikan produksi logam timah di TSL Ausmelt ke depannya akan terus stabil. Mengingat, TSL Ausmelt Furnance ini akan menjadi pengganti dari smelter lama yang saat ini produksi.
Dia mengungkapkan, alasan belum diresmikannya smelter ini lantaran saat Jokowi mengunjungi Timah di Oktober 2022, progres pembangunan smelter ini baru mencapai 98,2 persen.
"Namun karena belum mencapai 100 persen, jadi Bapak Presiden tidak mau dikasih judulnya peresmian. Soal peresmian juga sudah sempat dijadwalkan, tapi tahu sendiri jadwalnya Pak Presiden saat ini," imbuh Abdullah.
Sebagai informasi, smelter baru ini digadang mampu memproduksi logam timah dengan kadar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Artinya, bisa dibilang proses produksinya bisa semakin efisien.
Proyek Ausmelt ini juga merupakan salah proyek strategis di Holding Industri Pertambangan MIND ID. Dengan adanya smelter ini, TINS diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn, serta dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.
Beroperasinya TSL Ausmelt Furnace ini juga akan menjadi babak baru dalam sejarah peleburan TINS. Sistem kerja yang serba automasi akan membuat pola dan budaya kerja ikut berubah, sehingga akan ada peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam proses yang memanfaatkan transformasi teknologi ini.
Dengan begitu, Timah bisa menekan biaya peleburan timah dan mendapatkan recovery lebih baik dengan feed yang berbeda karakteristik.
(FAY)