Suku Bunga Naik Jadi 4,25 Persen, Waktunya Tambah Portofolio Investasi Lagi?
Suku bunga AS dan suku bunga BI kompak naik. Apakah ini waktu yang tepat tambah portofolio investasi lagi?
IDXChannel - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 3 hingga 3,25%. Langkah agresif tersebut dilakukan demi menekan laju inflasi di Negeri Paman Sam itu.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pun memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 4,25%. Namun, kedua sentimen tersebut justru dinilai sebagai momentum penggerak kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Excecutive Director of Creative Trading System, Argha J Karo Karo mengatakan, kebijakan tersebut dapat menjadi momentum yang baik, terutama bagi para investor asing. Pasalnya, dari dalam negeri masih banyak investor lokal yang khawatir bahwa IHSG akan anjlok setelah keputusan dua bank sentral tersebut.
“Sebenarnya tidak ada kaitannya antara kenaikan suku bunga di negara manapun dengan pergerakan IHSG. IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku investor asing,” kata Argha dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Kamis (22/9/2022).
Ia mengatakan, ketika investor lokal dikhawatirkan dengan kondisi IHSG pasca kenaikan suku bunga, sehingga banyak yang menjual portofolionya, hal tersebut justru dapat dimanfaatkan oleh para investor asing untuk menambah portofolio investasi mereka.
“Kalau investor asing menambah akumulasi investasinya itu bagus sekali. Pergerakan IHSG pun bisa terus naik,” ujarnya.
Untuk perdagangan esok hari, Argha memproyeksikan IHSG masih akan bergerak cenderung datar dan tidak naik signifikan. Adapun, sektor yang terdampak dari adanya kenaikan suku bunga, yakni sektor properti.
Sementara untuk saham batu bara, Ia menyarankan para investor untuk trading jangka pendek karena masih dalam momentum kenaikan harga komoditas. (FAY)