ECONOMICS

Sumber Energi Panas Bumi Baru Dimanfaatkan 11 Persen dari Total Potensi 2.597 MW

Atikah Umiyani 06/09/2024 15:20 WIB

Kementerian ESDM mengungkapkan, potensi sumber energi panas bumi yang dimanfaatkan baru sekira 11 persen dari total potensi yang ada yaitu 2.597 MW.

Sumber Energi Panas Bumi Baru Dimanfaatkan 11 Persen dari Total Potensi 2.597 MW. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, potensi sumber energi panas bumi yang dimanfaatkan baru sekira 11 persen dari total potensi yang ada yaitu 2.597 Megawatt (MW). Padahal, Indonesia salah satu negara yang memiliki potensi sumber energi panas bumi yang sangat besar yakni mencapai 23,6 Gigawatt (GW).

"Dengan memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi akan memberikan berbagai manfaat yang sangat besar," ujar Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (6/9/2024).

Katanya, selain sebagai akan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional, panas bumi juga memberikan dampak positif terhadap masyarakat, melalui bonus produksi panas bumi melalui Pemerintah Daerah.

"Realisasi atas penyetoran bonus produksi bagi daerah penghasil panas bumi, diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah setempat," ujar Gigih.

Sebagai informasi, hingga semester I-2024, penambahan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Energi Baru dan Terbarukan (EBT) telah mencapai 217,73 Mega Watt (MW) atau sekitar 66,6 persen dari target tahunan sebesar 326,91 MW.

Peningkatan kapasitas ini didominasi oleh PLT hidro dan PLT surya. PLT hidro berhasil mencapai 66,4 persen dari target, sementara PLT surya bahkan melampaui target dengan capaian 147,02 persen.

Meskipun PLT panas bumi belum mencapai target, namun sektor energi terbarukan lainnya seperti bioenergi juga menunjukkan perkembangan yang positif, yaitu 43,2 persen dari target.

Seiring dengan peningkatan kapasitas terpasang, investasi di sektor EBT juga terus meningkat. Hingga Juni 2024, realisasi investasi mencapai USD0,565 miliar USD atau sekitar 45,9 persen dari target tahunan sebesar USD1,232 miliar. Sektor panas bumi dan aneka EBT menjadi penyumbang terbesar dalam investasi ini.

Tercatat, panas bumi telah menyumbangkan ke kas negara sebesar USD0,218 miliar. Disusul kemudian dari Aneka EBT (USD0,335 miliar), Bioenergi (USD0,011 miliar), dan Konservasi Energi (USD0,013 miliar).

Peningkatan investasi ini didorong oleh berbagai faktor, antara lain kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan EBT, potensi pasar yang besar, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya energi bersih.

(Dhera Arizona)

SHARE