ECONOMICS

Survei: 29 Persen Pemilik Jual Mobil Buat Diganti yang Baru

Dani M Dahwilani 23/04/2021 10:15 WIB

Pandemi Covid-19 yang terjadi selama setahun terakhir telah memengaruhi pergerakan industri mobil bekas.

Survei: 29 Persen Pemilik Jual Mobil Buat Diganti yang Baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi Covid-19 yang terjadi selama setahun terakhir telah memengaruhi pergerakan industri mobil bekas. Studi Consumer Research OLX Autos memperlihatkan pasar mobil bekas terjadi penurunan 9 persentase poin dibandingkan kuartal IV 2020.

Kondisi ini dipengaruhi faktor eksternal, seperti insentif PPnBM 100 persen. Meski demikian, ada beberapa faktor yang membuat konsumen tetap membeli mobil bekas, antara lain 31 persen masyarakat mencari mode transportasi aman karena orang sudah banyak yang beraktivitas normal.

Kemudian, 28 persen masyarakat mencari mobil yang usianya muda. Ini menunjukkan terdapat sentimen positif pada konsumen, serta keadaan ekonomi yang sudah mulai membaik.

CEO OLX Group Indonesia, Johnny Widodo, mengungkapkan, terlepas dari beberapa faktor eksternal, pihaknya optimistis industri mobil bekas menyimpan potensi besar untuk dieksplorasi lebih lanjut.

"Walaupun sudah setahun, data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan keamanan dan mobil bekas menjadi salah satu opsi yang tidak hanya aman tetapi juga relatif terjangkau," ujarnya, dalam video conference, Kamis (22/4/2021).

Berdasarkan research yang dilakukan OLX Autos Individual Seller Segmentation, pandemi ini masih membuat mereka membutuhkan tambahan dana sehingga melepas aset yang mereka miliki, tidak terkecuali mobil.

Sebanyak 39 persen pelanggan melepas aset mobil dengan alasan adanya kebutuhan mendesak untuk keperluan keluarga. Sementara 29 persen masyarakat menjual mobil untuk upgrade dan mempunyai keinginan untuk memiliki mobil yang lebih baik dari mobil sebelumnya. 

Selama proses ini, mereka menghadapi tantangan tersendiri di antaranya 36 persen penjual mengatakan, menjual mobil menghabiskan terlalu banyak waktu, dan 57 persen penjual memiliki kendala saat proses negosiasi, seperti tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga.

Sementara 58 persen pembeli menyatakan budget mereka terbatas, dan sebanyak 38 persen pembeli mengatakan mereka belum bisa menemukan mobil yang pas. (TYO)

SHARE