ECONOMICS

Surya Semesta (SSIA) Catat Pendapatan Rp1,54 T, Mayoritas dari Konstruksi dan Perhotelan

Viola Triamanda/MPI 09/09/2022 06:45 WIB

Surya Semesta (SSIA) mencatat pertumbuhan pendapatan hingga 77,8% menjadi Rp1,54 triliun pada semester I 2022.

Surya Semesta (SSIA) Catat Pendapatan Rp1,54 T, Mayoritas dari Konstruksi dan Perhotelan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berhasil membukukan pendapatan konsolidasi semester I 2022 sebesar Rp1,54 triliun. Nilainya naik 77,8% dari Rp871 miliar yang dibukukan tahun lalu pada periode yang sama.

Peningkatan pendapatan perusahaan yang memiliki kode emiten SSIA ini didukung oleh segmen konstruksi dan perhotelan yang masing-masing naik sebesar 76,4% atau sebesar Rp500,3 miliar dan 146% Rp106,1 miliar. Pendapatan segmen usaha properti SSIA meningkat sekitar 51,5% atau sebesar Rp78,3 miliar.

''Laba kotor semester I 2022 meningkat 104,4% (YoY) menjadi Rp294,8 miliar dari Rp144,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu dan terutama berasal dari peningkatan laba kotor konstruksi sebesar 456,9% atau Rp77,2 miliar'' tulis manajemen Surya Semesta Internusa melalui pernyataan resmi yang dikutip oleh MPI, Kamis 8/9/2022.

Sementara itu, EBITDA semester I 2022 meningkat sebesar 474,6% (YoY) menjadi Rp91,6 miliar dari -Rp24,5 miliar pada semester 1 tahun lalu. Itu karena adanya peningkatan EBITDA konstruksi dan perhotelan masing-masing sebesar 180,0% atau sebesar Rp 53,5 miliar dan 91,2% atau sebesar Rp 55,6 miliar.

Adapun, laba bersih konsolidasian SSIA pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar Rp79,5 miliar. Angka ini meningkat sebesar 141,7% dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp190,8 miliar pada periode sama tahun lalu.

''Peningkatan tersebut disebabkan oleh divestasi bisnis sewa pergudangan kepada Frasers Property Thailand (Indonesia) Pte. Limited senilai total Rp562,3 miliar'' tulis perseroan.

Posisi kas perseroan pada semester I 2022 ini tercatat  sebesar Rp1.148,3 miliar, lebih tinggi 61,5% dari posisi kas periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp710,9 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasala dari hasil penjualan dari unit usaha pergudangan pada Juni 2022.

Sementara, utang kena bunga untuk periode semester I 2022 ini yakni sebesar Rp2.576,3 miliar menghasilkan rasio utang/ekuitas (gearing ratio) sebesar 62,5%.

(FRI)

SHARE