ECONOMICS

Tahun Politik Beri Angin Segar Bagi Industri Plastik, Pelaku Usaha Optimistis

Iqbal Dwi Purnama 17/01/2024 15:40 WIB

Tahun politik dinilai bisa memberi angin segar bagi industri plastik. Pelaku usaha pun optimistis bisa terus tumbuh pada 2024.

Tahun Politik Beri Angin Segar Bagi Industri Plastik, Pelaku Usaha Optimistis. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS), Fajar Budiyono menilai, tahun politik bisa memberi angin segar bagi industri plastik. Pelaku usaha pun optimistis bisa terus tumbuh pada 2024 dibandingkan tahun lalu.

Adapun sepanjang 2023, kontribusi bisnis plastik di Indonesia  mencapai 40% dikontribusikan dari produsen olahan makan dan minuman. Fajar mengatakan, proses packaging industri mamin di tanah air cukup menopang keberlangsungan usaha bagi industri plastik. Bahkan 80% proses packaging industri mamin menggunakan bahan baku plastik. 

"Jadi 40% kita ada di packaging, di mana packaging ini 80% ada di makanan dan minuman, kemudian untuk di konstruksi sekitar 15%, kemudian otomotif sekitar 20%, sisanya lain-lain," kata Fajar dalam Market Review IDXChannel, Rabu (17/1/2024).

Untuk ke depannya, kehadiran tahun politik atau pesta demokrasi yang terjadi pada 2024 menjadi angin segar industri plastik untuk mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini. Mengingat setelah penyelenggaraan pesta demokrasi 5 tahunan tersebut, akan disusul oleh masuknya musim lebaran 2024 yang cenderung meningkat aktivitas konsumsi masyarakat. 

"Kalau di masa pemilu, kira berharap di produk-produk minuman. Namun para pemain ini juga bergeser untuk persiapan di lebaran 2024 saja, kita persiapkan di lebaran. Mudah-mudahan tahun 2024 ini akan lebih bagus dari tahun 2023," katanya, 

Selain itu, makin maraknya bisnis industri online juga menjadi pendorong kinerja usaha bisnis plastik. Mengingat kebutuhan pengemasan barang dagangan online saat ini juga cukup membutuhkan plastik. 

"Kita berharap ada di makanan minuman, tekstil, dan online shop, ini packaging itu ada premier, paket ini cukup membantu untuk pertumbuhan di industri plastik ini," lanjutnya. 

Meski demikian, Fajar menyebut kinerja industri plastik di tanah air ini juga menghadapi kompetisi yang cukup ketat di pasar domestik. Itu lantaran masuknya plastik-plastik yang di impor dari luar negeri. 

"Indonesia itu unik karena segmen pasarnya masih bisa kita belah-belah, dengan catatan produk impor tidak banjir lagi," ujar Fajar.  

Menyikapi keadaan tersebut, dikatakan Fajar, saat ini para pelaku usaha Industri plastik akan membuka pangsa pasar baru. Misalnya menyasar segemen-segemen produk mamin yang membutuhkan packaging baru. 

"Mamin misalnya, kita akan menyasar produk-produk dengan size tertentu dan menyesuaikan daya beli masyarakat. Karena begitu berubah size itu maka kemasan berubah, ini kesempatan industri dalam negeri untuk masuk," pungkasnya.

(FRI)

SHARE