Taipan Tony Fernandes Akan Jual Saham dan Ngutang Demi Selamatkan AirAsia
Maskapai penerbangan AirAsia Group saat ini membutuhkan dana besar untuk menutupi kerugian berturut-turut.
IDXChannel - Tidak hanya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang terancam bangkut akibat dihajar pandemi covid-19. Maskapai penerbangan AirAsia Group saat ini membutuhkan dana besar untuk menutupi kerugian berturut-turut.
Mengutip pemberitaan Forbes, Minggu (30/5/2021), AirAsia membutuhkan dana sebanyak USD604,6 juta atau sekitar Rp8,46 triliun, untuk mengatasi kerugian akibat dampak pandemi covid-19. Untuk mendapatkan dana segar ini melalui pinjaman dan penjulan saham.
Maskapai penerbangan yang dimiliki taipan Tony Fernandes ini melaporkan kerugian bersih ketujuh berturut-turut akibat pembatasan penerbangan dan lockdown yang diberlakukan pemerintah Malaysia, untuk mengendalikan virus covid-19.
Kondisi tersebut membuat AirAsia Group membukukan kerugian 767,4 juta ringgi pada kuartal I-2021.
Sejumlah langkah telah diambil AirAsia dengan melakukan openbicaraan dengan sejumlah lembaga keuangan untuk mendapatkan utang serta merestrukturisasi pengaturan sewa pesawat.
“Melalui berbagai penggalangan dana ini, diperkirkan perusahaan akan memiliki likuditas yang cukup untuk menopang operasi bisnis,” kata AirAsia dalam keterangannya.
AirAsia mengatakan, akibat dampak negatif pandemi covid-19, pendapatan merosot 91 persen menjadi 205,1 juta tinggi dari tahun lalu. (RAMA)