Tak Hanya Insinyur, Pemerintah Juga Ingin Libatkan Seniman dalam Pembangunan Infrastruktur
Kementerian PUPR saat ini sedang membangun jembatan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang penyusunan desainnya melibatkan seniman Bali.
IDXChannel - Pemerintah menilai bahwa nilai estetika juga merupakan hal penting dalam pembangunan infrastruktur ke depan.
Karenanya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa proyek infrastruktur kini tidak lagi hanya mengandalkan keterlibatan insinyur ataupun arsitek saja.
"Jadi saat ini dan ke depan, pembangunan infrastruktur tidak lagi hanya melibatkan insinyur, tapi juga seniman," ujar Basuki, dalam keterangan resminya, Senin (19/6/2023).
Menurut Basuki, Kementerian PUPR saat ini sedang membangun jembatan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang penyusunan desainnya melibatkan seniman Bali.
Langkah pelibatan seniman tersebut, dikatakan Basuki, penting untuk mempertahankan nilai estetika dari pembangunan infrastruktur yang dikerjakan.
Basuki juga menyebut bahwa pihaknya telah ditugaskan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pembangunan infrastruktur di Indonesia ke depan juga harus memperhatikan nilai estetika dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Basuki juga mengapresiasi berdirinya Museum Wiswakarma untuk melestarikan dan merawat budaya kreatif di Bali.
Basuki mengaku bakal mengajak para delegasi World Water Forum (WWF) untuk dapat mengunjungi museum saat 2nd Stakeholders Consultation Meeting pada bulan Oktober 2023 di Bali.
"Selamat atas peresmian Museum Wiswakarma, saya bangga dan berharap ini dapat menjadi model bagi keberlanjutan arsitektur dan budaya bangsa kita ke depan," tutur Basuki.
Seniman Bali sekaligus penggagas Museum Wiswakarma, I Ketut Pradnya mengatakan, di era disrupsi budaya urban dan modernisasi, Bali diharapkan tetap merawat identitas kulturalnya tanpa menutup diri dari perkembangan digital.
"Museum Wiswakarma dirancang sebagai pusat pendidikan dan budaya kreatif agar budaya Bali tidak hanya didokumentasikan oleh para penerusnya, tetapi juga dilestarikan dan didistribusikan secara lebih luas," ujar I Ketut Pradnya.
Bagi masyarakat Bali, Wiswakarma adalah dewa arsitek perancang alam semesta, serta guru dari para unagi (arsitek tradisional Bali).
Segala norma yang tertulis dalam teks kearsitekturan Bali, masih tetap dipegang teguh dan dijadikan pedoman oleh para unagi. Oleh karena itu, Museum Wiswakarma dibangun sebagai persembahan karya para seniman bagi Bali dan tentunya Indonesia. (TSA)