ECONOMICS

Tak Hanya Lewat SMS, Dugaan Penipuan Salah Transfer Bayar PBB Datang ke Rumah

Putranegara Batubara/MPI 22/06/2021 14:26 WIB

Kasus dugaan tindak pidana penipuan berkedok salah transfer pembayaran PBB tak hanya melalui SMS, tapi juga sampai mendatangi rumah korban.

Tak Hanya Lewat SMS, Dugaan Penipuan Salah Transfer Bayar PBB Datang ke Rumah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wartawan senior Okezone.com, Santi Siera, mengaku kembali diteror oleh kasus dugaan tindak pidana penipuan yang berkedok salah transfer pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) melalui salah satu platform aplikasi perdagangan elektronik. 

Menurut Santi, dua orang yang terdiri dari pria dan wanita tersebut kembali mendatangi kediamannya di Jakarta Selatan, dengan melakukan modus yang sama.

"Jadi tadi pagi sekira pukul 09.30, 2 penipu dengan naik mobil Pajero datang lagi ke rumah saya," kata Santi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Menurut Santi, si pria mengaku namanya adalah AP. Saat didatangi, suami Santi pun langsung menghampiri mereka dan menanyakan maksud dari kedatangannya.

"Mereka (dua orang tersebut) di awal bertemu langsung bilang, Bapak mesti transfer balik uang saya senilai Rp70 juta. Karena saya salah transfer ke nomor objek pajak Bapak. 'Suami saya bilang begini, 'Saya lihat uangnya saja enggak, kok saya mesti transfer ke kamu?'," ujar Santi.

Tak berselang lama, kata Santi, kakak ipar dan keponakannya ikut menghampiri kedua orang itu. Karena khawatir suaminya terkena modus hipnotis oleh kedua orang tersebut. 

Ketika didatangi, Santi menyebut, kedua orang itu langsung berubah 180 derajat sikapnya. Alasannya pun, kata Santi tak masuk akal.

"Lalu kakak suami saya datang bersama anak lelakinya, menemani suami saya. Karena ada orang lain, omongan mereka jadi berubah. Skenario mereka langsung berubah, mereka bilang mereka cuma dimintai tolong tetangganya untuk bayarin PBB, tapi mereka salah masukkan nomor objek pajak," ucap Santi.

"Lalu jumlah uang yang mereka ketik, juga salah, katanya kelebihan 2 buah nol. Jadi mestinya cuma sekira Rp7 juta. Padahal di awal tadinya bilang salah transfer Rp70 juta," tambahnya. 

Akhirnya, kata Santi kedua orang itu akhirnya pergi. Namun, seperti sudah sering melakukan modus itu, mereka bahkan bersikap dan bertutur kata sopan. Sehingga, tidak terjadi aksi pengusiran ataupun bentuk keributan saat peristiwa itu. 

"Tapi kami tuh tahu mereka menipu, tapi tak ada satu pun yang berani menyerang balik mereka (membeberkan fakta bahwa kami tahu mereka menipu) baik secara omongan maupun dengan bersikap keras, misalnya mengusir atau mengancam mereka Mungkin karena tutur kata mereka sopan ya. Selain itu kami juga khawatir covid kalau mau pegang atau meringkus mereka," tutur Santi.

Sebelumnya, rumah Santi didatangi kedua orang itu pada Sabtu 19 Juni 2021 sore. Ketika itu mereka tidak bertemu dengan suami Santi. Keduanya hanya meninggalkan surat atau invoice bukti pembayaran PBB salah transfer. 

Namun, di invoice itu tidak dijelaskan secara detail alamat objek pajak yang dimaksud. Sehingga diduga kuat hal itu penipuan bermodus salah transfer pembayaran PBB. (TYO)

SHARE