Tak Hanya Rugikan Secara Ekonomi, Praktik Pencurian Avtur Juga Ancam Lingkungan
aksi sindikat pencuri yang melakukan pencurian dengan cara melubangi pipa berpotensi menimbulkan kebakaran.
IDXChannel - Aksi pencurian avtur yang terjadi di Pantai Labu, Deli Serdang, terus memantik respons dari berbagai pihak.
Pemerintah diminta untuk dapat mengambil tindakan tegas, mengingat beragam kerugian yang timbul akibat praktik ilegal yang dilakukan dengan cara melubangi pipa yang menyalurkan avtur ke Bandara Kualanamu tersebut.
"Harus ditindak tegas karena (praktik) itu tidak hanya merugikan secara ekonomi karena avturnya dicuri, tapi juga membahayakan keselamatan penerbangan, mengancam nyawa manusia, hingga pencemaran lingkungan di sekitarnya," ujar Pakar Safety Engineering dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Juwari, dalam keterangan resminya, Sabtu (15/2/2025).
Menurut Juwari, avtur merupakan bahan bakar minyak (BBM) yang tentu merupakan bahan kimia yang berbahaya, sehingga penanganannya membutuhkan standard operation procedure (SOP) yang ketat.
Juwari menjelaskan, aksi sindikat pencuri yang melakukan pencurian dengan cara melubangi pipa berpotensi menimbulkan kebakaran. Belum lagi juga mempertimbangkan tumpahan avtur dari lubang tersebut, sehingga mencemari air laut.
"Untungnya saat melubangi pipa, tidak terjadi kecelakaan misalnya kebakaran, terus pipanya meledak. Itu potensi(kecelakaan)nya apa saja? Banyak sekali. Orangnya bisa celaka, lingkungan sekitarnya tercemar," ujar Juwari.
Aksi pencurian ini pertama kali dibongkar oleh Tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI Angkatan Laut Lantamal 1 Belawan, dengan mengamankan sindikat pencurian avtur di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hingga saat ini, proses penanganan kasus pencurian ini masih berlangsung dan melibatkan berbagai pemangka kepentingan.
(taufan sukma)