Tak Kuat Menahan Tsunami Pandemi, Tiga Pabrik Karet di Sumut Tutup
Industri karet di Sumatera Utara (Sumut) mengalami tekanan cukup berat akibat diterjang tsunami Pandemi Covid-19.
IDXChannel - Industri karet di Sumatera Utara (Sumut) mengalami tekanan cukup berat akibat diterjang tsunami Pandemi Covid-19. Akibatnya tiga pabrik karet di Sumut terpaksa tutup dan dua pabrik berhenti produksi untuk sementara waktu.
Sekretaris Eksekutif pada Gabungan Pengusaha Karet Indonesia, Edy Irwansyah, menyebut tekanan pada industri karet terjadi akibat pelemahan harga serta ketersediaan bahan baku yang terus menurun. Bahkan kini sebagian petani karet beralih ke pekerjaan lain yang dianggap lebih menguntungkan.
"Selama Periode 2019-2022 ada 3 pabrik karet tutup dan 2 pabrik karet berhenti sementara," sebut Edy, Jumat (2/9/2022).
Secara internasional - ITRC (International Tripartite Rubber Council) sebagai stabilisator harga karet alam diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk menahan penurunan harga karet ini.
"Dalam negeri, semoga pemerintah pusat memperhatikan petani karet," pungkasnya.
Untuk harga, jelas Edy, saat ini tengah terjun bebas ke 133,3 cent AS per kilogram. Harga itu membuat produsen karet harus merugi karena sudah di bawah modal produksi mereka.
"Tingkatan harga saat ini sudah pada posisi rugi, tergantung jenis produsennya. Bila produsennya adalah rakyat maka harga pokok produksinya 2-2,5 USD per kilogram, tergantung besar kecilnya kepemilikan kebun. Sedangkan produsen dari perusahaan perkebunan 1,1-1,6 USD, tergantung besar kecilnya luas lahan kebun," terangnya.
Penurunan ini, jelas Edy, dipicu potensi kenaikan lebih lanjut suku bunga dan ekonomi China yang lebih lemah dan kekhawatiran akan resesi global.
Faktor China cukup dominan mengingat negara ini adalah konsumen karet nomor satu dunia. Tiga besar konsumen utama karet dunia secara berurutan pada tahun 2021 adalah China (41,2%), India (8,7%), USA (6,7%).
"Saat ini, buyer tertentu telah mengurangi dan ada yang berhenti sementara pembelian dari Sumatera Utara," tandasnya. (TYO)