Tak Mau Ingin Jadi Penonton, Luhut Gencar Gandeng Produsen Obat Masuk RI
Tak mau hanya menjadi konsumen saja, pemerintah berupaya menggandeng produsen obat internasional agar bisa memproduksinya di Indonesia.
IDXChannel - Tak mau hanya menjadi konsumen saja, pemerintah berupaya menggandeng produsen obat internasional agar bisa memproduksinya di Indonesia. Perusahaan yang diincar untuk masuk adalah Pfizer, Merck dan Johnson & Johnson.
"Mengenai obat ini, dan vaksin, pemerintah kita sangat agresif. Saya terlibat di dalamnya dan saya kira, pembicaraan dengan Merck dan Pfizer itu sudah sangat maju. Insya Allah kita dapat dan kita berhara bahwa itu harus ada pabriknya di dalam negeri sehingga kita tidak jadi importir saja tapi kita jadi produsen," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, melalui keterangan resmi yang diterima MPI, Selasa (9/11/2021).
Guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan industri farmasi di dalam negeri, Luhut telah melakukan komunikasi hingga penjajakan serius dengan perusahan-perusahan farmasi mancangera.
“Seperti Merck, Pfizer dan Johnson & Johnson untuk mau berinvestasi di Indonesia. Indonesia harus membangun industri di dalam negeri untuk sektor kesehatan,” ujarnya.
Sebab Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan suplai dari luar negeri, sehingga jika ke depannya pandemi terjadi lagi tidak ada masalah lagi utamanya dari sisi kefarmasian.
“Kami (Pemerintah) memastikan Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan produsen obat COVID-19 untuk memproduksi obat di dalam negeri,” urainya.
Sebagai informasi, Menko Luhut sudah bertemu langsung dengan beberapa perusahaan obat di New York dan mendapatkan respons positif dari pihak perusahaan.
“Saya bertemu dengan mereka dan kami mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang farmasi terutama obat dan vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Dan kita sudah dalam proses penjajakan sehingga kita mau industri itu ada dalam di dalam negeri,” tandasnya. (TYO)