Tak Mau Kebobolan Varian AY.4.2, Kemenkes Datangkan 20 Mesin Genom Sequencing Baru
Tak ingin kembali kebobolan seperti yang terjadi di Malaysia, pemerintah melalukan bebrapa upaya sebagai tindak pencegahan.
IDXChannel - Tak ingin kembali kebobolan seperti yang terjadi di Malaysia, pemerintah melalukan bebrapa upaya sebagai tindak pencegahan. Salah satunya adalah mendatangkan 20 mesin geno, sequencing baru untuk mendeteksi dini masuknya varian baru Covid-19 bernama Delta AY.4.2.
Upaya ini dinilai cukup tepat karena dengan testing yang masif, artinya keberadaan virus akan terlacak lebih cepat dan ini memungkinkan kasus dapat dicegah sejak awal. Artinya, ketika ditemukan kasus, bisa segera ditindaklanjuti dengan segera.
Nah, untuk melancarkan misi tersebut Kemenkes ternyata akan mendatangkan 20 lebih mesin genom sequencing baru yang akan disebar di semua pulau.
"Kami sudah dapat grand dari badan Internasional, rencananya kami akan tambah 20-an mesin genom sequencing yang akan kami bagi ke semua pulau," katanya dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI yang disiarkan virtual, Senin (8/11/2021).
Dia melanjutkan saat ini tes genom sequencing masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini berkaitan dengan kompetensi tinggi dan mesin yang cukup mahal.
Menkes Budi menerangkan, mesin itu diupayakan akan disebar tak hanya di Pulau Jawa.
"Jadi, kami mau kasih 2 mesin di Sumatera, 2 di Kalimantan, 2 di Sulawesi, 2 di Maluku, 2 di Papua, dan 2 di Nusa Tenggara Bali, sehingga mesin terbagi. Dan kami akan berikan mesin itu ke perguruan tinggi, karena pengoperasian mesin hanya dapat dilakukan oleh ahli dengan kompetensi yang tinggi, dan umumnya scientist yang bisa," paparnya.
"Kami berharap dengan tersebarnya mesin genom sequencing ini, kalau ada varian baru yang masuk, kami bisa deteksi lebih cepat tanpa mengirim sampel ke Jawa," sambungnya.
Menkes Budi coba mencontohkan kasus varian Delta AY.4.2 yang masuk ke Malaysia. Sebagai negara tetangga, Indonesia perlu waspada lebih.
"(Orang dari Malaysia) Yang masuk lewat Batam banyak, di Entikong banyak sekali. Jadi, ini upaya yang benar-benar kami jaga dengan harapan jangan sampai varian AY.4.2 masuk tanpa disadari dan membuat kenaikan kasus yang tinggi," harap Menkes Budi. (TYO)