Tak Selalu Mulus, Ini Deretan Hambatan Metamorfosis Industri 4.0
Upaya pemerintah agar Indonesia dapat bermetamorfisa ke dalam industri 4.0 ternyata tidak berjalan mulus.
IDXChannel - Upaya pemerintah agar Indonesia dapat bermetamorfisa ke dalam industri 4.0 ternyata tidak berjalan mulus. Ada beberapa hambatan yang harus dihadapi, di antaranya keberlanjutan dan bahan baku.
Menteri Perindustrian mAgus Gumiwang Kartasasmita, untuk mengatasinya pemerintah merasa perlu mengadakan konferensi regional pengembangan industri atau Regional Conference on Industrial Development (RCID) untuk membahas isu-isu serta solusi untuk terkait hambatan yang dihadapi oleh setiap negara.
Agus mengatakan kalau sirkular ekonomi sangat penting agar bisa membuat roadmap dari semua sektor, demi mencapai silver ekonomi, sehingga tidak ada satupun materi yang terbuang.
"Berkelanjutan dalam beragam faktor selalu jadi isu yang dibahas, bahkan bagi Indonesia yang memiliki bahan baku. Hanya saja keberlanjutan harus terus didorong," ujarnya Agus, Selasa (9/11/2021).
Tak hanya itu, Menperin menyebut bahwa masalah krisis energi yang dialami banyak negara juga menjadi salah masalah Indonesia meski tidak sebesar negara lain.
Sebab, energi memiliki peran penting dalam kelangsungan proses industri tanah air, termasuk berjalannya industry 4.0. Dia mengatakan berdasarkan data PLN, Indonesia masih mengalami surplus energi. Ia pun berucap bahwa urgensi untuk bertransformasi ke energi terbarukan harus segera diimplementasikan.
Pemerintah Indonesia pun telah menyiapkan berbagai hal demi menggunakan energi ramah lingkungan. Misalnya, dengan menyiapkan kawasan industri di Kalimantan Utara.
"Kalau kawasan Kalimantan Utara dengan sungai-sungai besar memungkinkan untuk pembangunan hydro power," cetusnya.
Agus menekankan bahwa konferensi ini penting untuk diikuti, tidak hanya untuk pelaku usaha, aparatur institusi lembaga pemerintah maupun akademis tetapi penting juga untuk masyarakat.
"Sehingga dari berbagai elemen dapat saling mendukung, mengerti, dan akhirnya dapat mempercepat penerapan making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan pada 2018 yang lalu sekaligus untuk pemulihan ekonomi nasional," jelasnya. (TYO)