Tarik Investor, Wapres Minta Pengelola KEK Gresik Lakukan Ini
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut investasi yang masuk ke KEK Gresik saat ini baru 30%.
IDXChannel - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur (Jatim) menggencarkan promosi demi menarik minat investor.
“Oleh karena itu, kita berharap KEK ini, pengelola KEK ini atau JIIPE ini agar terus berusaha (menggencarkan promosi) untuk meningkatkan investasi di tempat ini,” kata Wapres saat memberikan keterangannya, di KEK JIIPE Gresik, Selasa (7/2/2023).
Wapres menjelaskan, investasi yang masuk saat ini baru 30%. Dengan adanya UU Cipta Kerja,ia meyakini akan lebih banyak investor yang masuk ke Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) tersebut.
“(Investasi baru berjalan) 30 persen, dan kita harapkan ada terus peningkatan dan kita harapkan pada 2023 ini juga akan bertambah lagi dan terus (bertambah), dan pemerintah akan mendukung upaya investasi melalui UU Cipta Kerja yang sekarang telah menjadi Perppu Cipta Kerja yang mengakomodasi berbagai masalah dan juga kemudahan berusaha dan juga penyediaan dan lain sebagainya,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku Pengelola Bambang Soetiono menjelaskan, pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara swasta dan BUMN yang memiliki luas area 3000 ha, dan di dalamnya terdapat pelabuhan seluas 400 ha.
“Ini mayoritas sahamnya dimiliki Pelindo 60%, AKR atau swasta 40%. Sedangkan yang di kawasan industrinya 1800 ha. Pelindo 40%, swasta 60%,” imbuhnya.
Bambang menambahkan, 800 ha untuk kawasan perumahan yang bertujuan untuk menurunkan biaya logistik. “Sehingga kapal-kapal yang datang ini langsung ke pabriknya. Di sini biaya logistiknya kita sudah kalkulasi bisa turun sampai 20%. Demikian juga karyawan-karyawannya bisa tinggal di sini, jadi juga mengurangi pencemaran lingkungan,” jelasnya.
KEK JIIPE Gresik adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektar, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi, dan hunian berkonsep kota mandiri.
Kawasan industri JIIPE seluas 1761 ha yang memiliki fasilitas pelabuhan laut dalam seluas 400 ha dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 ha adalah proyek kerja sama BUMN dan swasta, antara PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) melalui anak perusahaannya PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port) dengan PT AKR Corporindo Tbk melalui anak perusahaannya PT Usaha Era Pratama Nusantara.
Berdasarkan data masterplan, kawasan JIIPE terdiri dari tujuh klaster utama, yaitu metal cluster seluas 405 ha, electronic cluster seluas 200 ha, chemical cluster seluas 110 ha, energy cluster seluas 110 ha, support and logistic cluster seluas 443 ha, infrastruktur seluas 493 ha, dan port estate seluas 406 ha.
(DES)